TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyatakan jumlah pemudik yang menggunakan motor hingga hari ini belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan faktor belum liburnya kantor-kantor pada hari ini. "Nanti malam atau besok adalah puncaknya," ujar Kepala Posko Keamanan AKP Jajuli kepada Tempo, 25 Juli 2014.
Mengenai peningkatan arus mudik, Jajuli mengatakan setiap hari semenjak H-7 kemarin, 21 Juli 2014, memang secara konsisten terjadi peningkatan. "Setiap malam semakin meningkat pemudik bermotor yang terlihat," ujar Jajuli. Jajuli memantau lalu lintas mudik di pos yang terletak di antara dua lampu merah perempatan Pangkalan Jati, Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur. (Baca: Motor Pemudik Mulai Ramaikan Jalan Kalimalang)
Jajuli menjelaskan dari tahun ke tahun indikasi puncak arus mudik selalu terjadi apabila perkantoran sudah libur. "Hari ini masih normal-normal saja," ujar Jajuli. Di malam hari memang terjadi peningkatan yang signifikan, tapi peningkatan terjadi karena orang pulang kerja ditambah sebagian jumlah orang yang mudik duluan. Jajuli menilai kepadatan dari jumlah kendaraan bermotor yang terlihat kasat mata tanpa memberikan angka konkret kendaraan yang lewat.
Salah satu pengendara sepeda motor, Saliki Dwi Saputra, 25 tahun, mengatakan semakin hari kepadatan di Jalan Raya Kalimalang semakin meningkat. "Kemarin jam 10 jalanan masih padat, biasanya agak lengang," ujarnya, yang setiap hari memakai Jalan Raya Kalimalang menuju tempat kerjanya di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan.
Menurut pantauan Tempo, 25 Juli 2014, pukul 09.30-11.00 WIB di pos pengamanan, situasi kepadatan Jalan Raya Kalimalang masih normal. Tidak ada penumpukan kendaraan di suatu titik. Kemacetan terjadi hanya karena lampu merah. Terkadang terlihat pemudik yang melintas, tetapi dengan interval yang cukup jauh. Perkiraan dengan perbandingan 30 motor biasa berbanding satu motor pemudik.
ANDI RUSLI
Berita Terpopuler
Akhir Jabatan Jokowi, PNS Berebut Foto Bareng
Pakai Jalur Mudik, 20 Kontainer Distop di Bekasi
Pemudik Menumpuk di Terminal Kalideres
Bima Arya Larang PNS Bogor Terima Parsel