TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman tak mau berkomentar soal kemungkinan tawaran sebagai menteri dalam kabinet presiden terpilih Joko Widodo nanti. "Kita tak usah berpikir itu dulu," kata Budiman kepada wartawan seusai upacara serah-terima jabatan KSAD di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Jumat, 25 Juli 2014. (Baca: Menteri Pilihan Rakyat Dirilis Agustus Ini)
Meski begitu, Budiman mempersilakan dan tak bisa melarang jika Joko Widodo dan tim sukses memasukkan namanya dalam kandidat menteri. Budiman mengaku akan menyelesaikan pengurusan masa pensiunnya terlebih dahulu.
"Saya juga akan konsolidasi untuk lebih banyak belajar, memperbanyak pengetahuan saya," ujar Budiman. (Baca: Diusulkan Jadi Calon Menkominfo, Ini Kata Nezar Patria)
Jabatan Budiman sebagai KSAD resmi dicopot oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat, 25 Juli. Budiman diberhentikan dari posisi KSAD lebih cepat dua bulan ketimbang masa pensiunnya, 25 September 2014. Ihwal pencopotannya ini, Budiman mengaku tak tahu-menahu musababnya. (Baca: Penyusunan Kabinet ala Jokowi Dipuji)
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pergantian pucuk pimpinan di Angkatan Darat ini dilakukan murni karena regenerasi kepangkatan. Dia membantah pemberhentian Budiman dikarenakan faktor politik.
INDRA WIJAYA
Terpopuler:
Gara-gara Jokowi, Album JFlow dalam Bahaya
MH17 Jatuh, Warga Belanda Usir Anak Perempuan Putin
Jokowi Ingin Perempuan Jabat Menteri Pertahanan
Militan ISIS Ledakkan Makam Nabi Yunus
PKS Mengaku Setia Dampingi Prabowo
Kriteria Menteri Jokowi-Kalla