TEMPO.CO, Jakarta - Pakar teknologi informasi, Onno Widodo Purbo, tak mau didorong menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika oleh sejumlah pengguna Internet. Alasannya, Onno bukanlah birokrat dan takut menghadapi pegawai negeri yang biasa bersikap santai. "Tapi, kalau Jokowi sendiri yang minta, pusing dong saya, susah nolaknya," ujar Onno ketika dihubungi, Jumat, 25 Juli 2014. (Baca: Namanya Masuk Bursa Menteri, Sutiyoso: Amin!)
Onno mengaku mempunyai cita-cita sebagai guru yang mengajarkan teknologi informasi kepada masyarakat Indonesia. Dia takut, setelah menjadi menteri, malah kehilangan waktu berkumpul dengan keluarga dan murid-muridnya. (Baca: Yohanes Surya Jadi Menteri, 'Apa Saya Mampu?')
Namun, bila diberi kesempatan memberi masukan kepada presiden dan menteri, Onno akan mendorong pembangunan sistem informasi dan komunikasi yang berdaulat serta mandiri. Dia mengaku sudah mempunyai taktik dan langkah agar Indonesia tak bergantung pada negara lain. Misalnya soal informasi, dengan 60 juta pengguna Internet di Indonesia, 1 persennya diinfakkan untuk sekolah yang ada di Indonesia. (Baca: Diusulkan Jadi Calon Menkominfo, Ini Kata Nezar Patria)
"Akan ada 240 ribu sekolah dan 45 juta pelajar di Indonesia yang melek Internet," kata penggagas wajanbolic atau antena nirkabel yang terbuat dari wajan dan paralon. Dari sini, pelajar dilatih menulis lalu mengunggah video dan bermacam informasi lainnya. Dengan demikan, ilmu dan terapan para pelajar lebih berkembang. Kelak, menurut dia, Indonesia tak hanya pengguna Internet, tapi juga produsen.
Meski banyak gagasan lain yang menarik, Onno tetap menolak menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika. "Nanti saya sarankan ke menteri yang jadi saja," ujar dosen Institut Teknologi Bandung ini.
Jokowi Center dan Radio Jokowi membuka polling dengan nama Kabinet Alternatif Usulan Rakyat. Nama-nama para profesional atau politikus disodorkan untuk menjadi menteri pembantu presiden. Pada kolom Menteri Komunikasi dan Informatika, nama yang disodorkan adalah politikus Partai Nasional Demokrat, Ferry Mursyidan Baldan; anggota Dewan Pers, Nezar Patria; dan pakar teknologi informatika, Onno W. Purbo.
SUNDARI
Topik terhangat:
Arus Mudik 2014 | MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler:
Prabowo: Saya Berjuang Buat Indonesia Demokratis
Alasan 4 Negara Ini Tolak Produk McDonald's
MH17 Jatuh, Warga Belanda Usir Anak Perempuan Putin