TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu sore, 26 Juli 2014, membuat ketinggian air di Pintu Air Manggarai meningkat. Pukul 09.00 WIB, Ahad pagi, 27 Juli 2014, ketinggian air di Pintu Air Manggarai mencapai 760 sentimeter atau siaga 3.
Naiknya air di Pintu Air Manggarai itu, mengakibatkan banjir di permukiman warga di bantaran Sungai Ciliwung. Di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ketinggian banjir mencapai dua meter.
Ketua RT 04 RW 03 Kampung Pulo, Usep Tahrudin, mengatakan air mulai masuk ke permukiman warga pukul 19.00 WIB. "Air terus naik sampai hampir dua meter ini, karena Katulampa-nya juga sempat siaga 3 kemarin," kata Usep di Gang V Kampung Pulo, Ahad, 27 Juli 2014.
Menurutnya, banjir merendam 7 RW dari 8 RW yang ada di Kampung Pulo. "Tapi paling parah di sini, RT 03 dan 04 RW 03, karena berada persis di tepi Kali," ujarnya. Hingga siang ini, kata Usep, belum ada warga yang mengungsi. Warga, kata dia, khawatir banjir masih akan terjadi pada hari Idul Fitri 1435 Hijriah. "Semoga ini surut dan tidak hujan lagi, biar besok bisa Lebaran," kata dia.
Berdasarkan pantauan Tempo, air di Gang V Kampung Pulo yang letaknya persis di bantaran Sungai Ciliwung, mencapai satu setengah sentimeter. Jarak antara air di Gang V dengan Jalan Jatinegara Barat sekitar sepuluh meter.
Sebanyak dua buah perahu karet disiagakan untuk warga yang ingin beraktivitas ke luar rumah. Puluhan kendaraan roda dua milik warga yang terdampak banjir juga terpakir di tepi Jalan Jatinegara Barat.
Banjir juga merendam empat RT di RW 11 Bidara Cina, Jatinegara. Ketua RW 11, Lintang, mengatakan banjir mulai masuk rumah warga pukul 22.00 WIB. "Ada 80 KK yang terdampak, ketinggian air sekitar 50 sentimeter," kata dia. Namun, siang ini, air perlahan sudah mulai surut. "Karena air di Kali Mati (penghubung ke Kali Ciliwung) juga sudah turun," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS