Mudik ke Yogyakarta, Jangan Lupa 5 Kuliner Ini

Editor

Rini Kustiani

Gado-gado ayam. foto: ivansyah
Gado-gado ayam. foto: ivansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta punya segudang daya tarik yang bisa membikin turis kangen untuk datang kembali. Dari karsya seni, pentas budaya, hingga tentu saja olahan pangannya. Siapa yang tak kenal dengan masakan jadul khas Kota Gudeg?

Meskipun "berjuang" di tengah gempuran sajian ala waralaba lokal maupun mancanegara, hidangan asli masih berkibar. Bahkan saking digandrungi, penganan itu selalu banjir peminat. Berikut ini lima pilihannya seperti dikutip dari Travelounge:

Bakmi Kadin
Berlokasi pesis di belakang kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jalan Kusumanegara. Namun ternyata nama Kadin tak ada hubungannya dengan lokasi tersebut. Kadin rupanya kependekan dari Karto Kasidin, nama perintis usaha ini sejak 1947.

Pengunjung akan disambut deretan lima gerobak bakmi. Yang khas dari bakmi Jawa adalah proses memasaknya di wajan model kuno. Demi menjaga cita rasa, sang koki hanya membuat satu porsi mi dalam sekali masak. Jadi siap-siap untuk bersabar.

Tersedia mi rebus, mi goreng, dan mi nyemek alias mi berkuah sedikit. Pembeli boleh memesan setengah porsi. Harga per porsi Rp 15 ribu. MInuman pilihannya bajigur yang kaya akan rempah-rempah.

Selanjutnya: Bakmi Pele