TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Cipulir yang terletak di Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Jakarta Selatan, terendam banjir sejak Sabtu malam, 26 Juli 2014, akibatnya semua toko di pusat penjualan grosir tersebut tutup.
"Banjirnya sekitar pukul 20.00 masih di bagian luar, pukul 12 malam sudah masuk ke dalam," kata Endang, satpam di Pasar Cipulir, kepada Tempo, Ahad, 27 Juli 2014. (Baca: H-1 Lebaran, Jalan Sudirman dan Thamrin Jakarta Sepi)
Pantauan Tempo, air yang menggenang di sekitar bagian luar pasar setinggi betis orang dewasa. Sedangkan di bagian dalam mencapai lutut orang dewasa. Di depan jalan raya juga nampak genangan air setinggi mata kaki. Meski banjir, sekitar 20 pedagang menjajakan barangnya di sisi ruas jalan depan Pasar Cipulir. Sementara jalan di depan Pasar Cipulir macet di kedua arah karena ada beberapa sepeda motor yang parkir di pinggir jalan. "Karena di dalam banjir, saya pindah ke sini, pinggir jalan," kata Nanang, 37 tahun, pedagang baju koko di Pasar Cipulir. (Baca: H-1 Idul Fitri, Beberapa Titik Jakarta Banjir)
Kios Nanang berada di lantai dasar yang terendam banjir. Akibat itu pula sebagian baju-baju dagangannya di kios juga rusak. Ia terpaksa harus pindah ke sisi jalan agar dapat berdagang kembali. "Soalnya sekarang penjualan lagi turun," kata Nanang.
Pengunjung yang hendak berbelanja pakaian bergeser ke ITC Cipulir yang berada di seberang pasar. Biasanya, kata Nanang, saat hari Lebaran, Pasar Cipulir tutup hingga tiga hari sesudah Lebaran. Namun kali ini harus tutup lebih cepat sehari akibat banjir semalam. "Mau Lebaran padahal, tapi malah sepi dan banjir gini," kata Nanang. (Baca: H-1 Lebaran, Monas Padat Pengunjung)
DEVY ERNIS
Berita Lainnya:
Lalu Mara: Aburizal Bertahan di Golkar sampai 2015
H-1 Lebaran, Jalan Sudirman dan Thamrin Jakarta Sepi
Pemasangan Plakat Bebas Prostitusi di Dolly Ricuh
Polisi Pulangkan 18 Pelaku Pemerasan TKI