TEMPO.CO, Jakarta: Federation Internationale de Football Association menolak dorongan memboikot pelaksanaan Piala Dunia 2018 di Rusia. Dorongan boikot dan pemindahan negara tuan rumah muncul setelah beredar tudingan Rusia turut bertanggung jawab atas jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina Timur oleh pasukan separatis pro-Rusia.
"Sejarah menunjukkan boikot pada acara olahraga, kebijakan isolasi, atau konfrontasi bukan cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah," kata FIFA.
FIFA mengklaim sangat menyesal atas segala bentuk kekerasan. Organisasi ini juga berjanji akan terus mempromosikan dialog, pemahaman, dan perdamaian di dunia dalam segala acara sepak bola internasional yang diselenggarakan.
Menurut FIFA, sepak bola terutama penyelenggaraan Piala Dunia menjadi sorotan internasional karena kerap menghadirkan perubahan positif. Tetapi, menurut mereka, sepak bola bukanlah solusi atas seluruh masalah, terutama yang berkaitan dengan politik dan dunia.
"Kita telah melihat Piala Dunia FIFA menjadi kekuatan untuk kebaikan. FIFA percaya itu akan terjadi juga di Piala Dunia 2018 di Rusia," kata FIFA.
Dorongan boikot dikabarkan atas peran dua senator Amerika Serikat, anggota kabinet bayang Inggris, dan media di Eropa Barat. Akan tetapi pernyataan keras justru telah disampaikan Asosiasi Sepak Bola Belanda yang menunda keputusan partisipasi di Piala Dunia 2018 hingga akhir masa berkabung nasional.
Belanda merasa sangat terpukul karena dua pertiga dari 298 penumpang MH17 adalah warga negaranya. Pesawat perjalanan Amsterdam menuju Kuala Lumpur ini diduga jatuh akibat rudal darat ke udara milik tentara separatis Ukraina. Gejolak di negara ini muncul setelah sejumlah warganya memilih untuk bergabung dengan Rusia pascapenggulingan Presiden Ukraina pro-Rusia, Viktor Yanukovych. Rusia sendiri membantah semua tuduhan keterlibatannya dalam peristiwa MH17.
Kremlin sendiri baru saja mendapat pujian positif atas penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Februari lalu. Akan tetapi prestasi ini langsung tertutup akibat peristiwa MH17. Salah satu langkah yang diambil Kremlin telah dinyatakan Presiden Vladimir Putin yang akan membebaskan syarat visa bagi penonton dan peserta asing.
MOSCOWTIMES l FRANSISCO ROSARIANS
Baca juga:
Lima Jebakan buat TKI di Bandara Soekarno-Hatta
TNI AD Ungkap Identitas Tentara Pemeras TKI
Syarat Menteri Agama di Kabinet Jokowi-JK
Menipu, BI Tutup Money Changer di Soekarno-Hatta