Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bersalaman Sebarkan Bakteri Lebih Banyak  

image-gnews
Ekspresi Presiden Amerika Serikat Barack Obama, memberikan kepalan tangan kepada kasir setelah membayar pesanannya di Franklin Barbecue,Austin, Texas (11/7). REUTERS/Kevin Lamarque
Ekspresi Presiden Amerika Serikat Barack Obama, memberikan kepalan tangan kepada kasir setelah membayar pesanannya di Franklin Barbecue,Austin, Texas (11/7). REUTERS/Kevin Lamarque
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berjabat tangan adalah bagian dari interaksi sosial dan melambangkan keterbukaan. Namun riset para ilmuwan Aberystwyth University, Wales, menunjukkan bahwa bersalaman ternyata mentransfer bakteri lebih banyak. Penyebaran bakteri melalui tangan ini bisa membahayakan kesehatan individu terutama pada masa ketika penyakit flu berkembang. Para peneliti pun menyarankan bentuk memberi salam lain yang lebih aman.

Para peneliti melakukan eksperimen dengan berjabat tangan menggunakan sarung tangan karet yang dilumuri lapisan berisi bakteri E. coli. Mereka lalu melakukan berbagai bentuk salam, mulai dari berjabat tangan, menempelkan kepalan tangan (fist bump), hingga melakukan tepukan singkat telapak tangan atau tos (high five).

Laporan yang dimuat dalam American Journal of Infection Control menyebut bakteri yang berpindah saat berjabat tangan bisa 10 kali lebih banyak ketimbang fist bump. Sementara kadar penyebaran bakteri saat melakukan tos cuma separuh dari bersalaman. Perpindahan bakteri akibat jabat tangan erat bahkan dua kali lebih banyak dari bersalaman biasa.

Area kontak yang lebih kecil dan pendeknya durasi bersentuhan antartangan dinilai mengurangi perpindahan bakteri. Dave Whitworth, peneliti dan pengajar senior di Aberystwyth University, mengatakan riset tersebut mungkin terdengar aneh namun ada pesan penting di dalamnya. "Saat terjadi pandemi flu atau ketika berada di rumah sakit, Anda mungkin akan berpikir ulang untuk berjabat tangan," kata Whitworth seperti ditulis BBC, 28 Juli 2014.

Fist bump dan high five bisa jadi alternatif dalam memberi salam. Namun Whitworth sadar bahwa cukup sulit mengganti tradisi jabat tangan dengan fist bump atau high five karena norma sosial. Tidak menjabat tangan orang yang menawarkan untuk bersalaman bisa dinilai tidak sopan. "Generasi muda sudah mengenal fist bump, jadi masalahnya ada pada generasi tua dan upaya menjaga tradisi bersalaman," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peter Hoffman, pakar pengendalian infeksi dari Public Health England, mengatakan fist bump bisa menjadi cara sederhana untuk menghindari penyebaran kuman dari tangan ke tangan. Namun Hoffman mengatakan mencuci tangan bisa mengurangi penyebaran kuman. "Jika mencuci tangan hingga bersih setelah dari toilet, penyebaran kuman bisa ditekan dan resiko sakit juga menurun," katanya.

Menurut Hoffman, cara terbaik untuk mengurangi penyebaran kuman saat memberi salam adalah dengan meniru apa yang dilakukan orang di era Victoria. "Di masa itu, ketika bertemu orang cukup dengan membungkuk pada jarak tertentu, tak perlu khawatir terpapar kuman dari orang lain," katanya.

BBC | TELEGRAPH | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia