TEMPO.CO, Jakarta -- Libur hari raya Idul Fitri dimanfaatkan oleh para pemudik untuk belanja pakaian dan kain batik di pusat belanja kain di Surakarta, yaitu Pasar Klewer dan Pusat Grosir Solo.
Juru bicara Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani, menyatakan pemudik berburu pakaian dan kain batik sejak 30 Juli lalu. "Pasar ramai sekali. Pengunjung berjubel dan sulit bergerak," katanya, Jumat, 1 Agustus 2014. Dia memperkirakan jumlah pengunjung bisa menembus 20 ribu orang per hari.
Barang yang banyak dicari pembeli adalah kain dan pakaian batik, hingga sarung bantal dan kursi motif batik. Rata-rata orang membelanjakan uang Rp 1 juta. "Ada juga yang habis ratusan ribu rupiah sekali belanja. Tapi rata-rata habis Rp 1 juta," kata Kusbani. (Baca :Siapa Lukminto, Juragan Batik Pemilik Sritex)
Namun aktivitas perdagangan di Surakarta belum normal. Masih banyak pedagang yang libur Lebaran. Dia memperkirakan, dari sekitar 2.000 pedagang, baru 60 persen yang sudah kembali berjualan. "Mungkin akhir pekan ini sudah berjualan semua," ucapnya.
Selain pemudik, pembeli datang dari para pedagang baju dan kain batik dari luar daerah dan luar pulau. Mereka datang lebih awal untuk memesan barang. Harapannya, saat truk ekspedisi sudah boleh melintas di jalan, barang bisa segera dikirim.
Baca Juga:
Staf pemasaran Pusat Grosir Solo, Stefanus Adjie, mengatakan pengunjung ramai sejak buka kembali setelah libur Lebaran. "Kami libur dua hari saat Lebaran," katanya. Dia mengatakan pengunjung paling ramai pada 31 Juli 2014. Dia memperkirakan jumlah pengunjung naik hingga tiga kali lipat.
Dia memprediksi jumlah pengunjung akan mencapai puncaknya pada akhir pekan. Sebab, para pemudik biasanya akan mencari oleh-oleh untuk kenalan dan kolega di tempat rantau. "Kami sudah mempersiapkan kemungkinan lonjakan jumlah pengunjung, misalnya menyiapkan lahan parkir tambahan," ucapnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler:
Jokowi Diingatkan Soal Jatah Menteri buat Partai
Dituding WikiLeaks Terima Suap, SBY Bela Megawati
SBY Mengaku Tersakiti oleh Tudingan WikiLeaks
Kenapa ISIS Berpotensi Membahayakan Indonesia