Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gurita Ini Mengerami Telurnya Lebih dari 4 Tahun  

image-gnews
Seekor Gurita yang dinamakan `Hacchan` mencoba memprediksi laga antara Jepang melawan Pantai gading dalam laga Piala Dunia 2014 di Stadion Epson Shinagawa Aqua di Tokyo, 13 Juni, 2014. AP
Seekor Gurita yang dinamakan `Hacchan` mencoba memprediksi laga antara Jepang melawan Pantai gading dalam laga Piala Dunia 2014 di Stadion Epson Shinagawa Aqua di Tokyo, 13 Juni, 2014. AP
Iklan

TEMPO.CO, Kingston - Spesies gurita mengembangkan trik unik untuk bertahan hidup di lingkungan laut dalam yang ekstrem. Para peneliti dari University of Rhode Island dan Monterey Bay Aquarium Research Institute menemukan gurita betina dari spesies Graneledone boreopacifica adalah hewan dengan waktu mengeram terlama. Binatang itu menghabiskan 4 tahun 6 bulan mengerami telurnya hingga menetas.

Teknik mengeram dalam waktu lama adalah penyeimbang dalam evolusi gurita. Dengan cara ini, anak-anak gurita punya cukup waktu untuk berkembang sempurna di dalam telur, dan induk mereka bisa bertahan hidup bertahun-tahun dengan sedikit atau tanpa makanan. (Baca: Pemakan Semut, Tampak Lemah Tapi Mematikan)

"Riset ini menunjukkan bahwa masih sedikit yang kita tahu tentang kehidupan di laut dalam dan kemampuan binatang," kata Brad Seibel, profesor biologi dari URI, seperti ditulis situs universitas, Rabu, 30 Juli 2014. (Baca: Pemburu Badak Afrika Divonis 77 Tahun Penjara)

Berdasarkan riset sebelumnya, Seibel berasumsi bahwa telur gurita laut dalam perlu waktu tahunan untuk berkembang. Seibel dan koleganya lalu melakukan observasi di laut dalam. Setiap bulan selama 25 tahun terakhir, tim peneliti dari Monterey Bay yang dipimpin Bruce Robinson melakukan survei binatang laut dalam di perairan dalam Monterey Canyon.

Pada Mei 2007, tim survei menemukan gurita betina G. boreopacifica menempel di tebing batu pada kedalaman sekitar 1.400 meter di bawah permukaan laut. Spesies itu tidak ditemukan di sana saat tim melakukan survei sebulan sebelumnya. Selama 4 tahun 6 bulan, tim melakukan survei di tempat yang sama selama 18 kali. Setiap kali survei, mereka selalu berjumpa dengan gurita yang sama, dikenali dari bekas luka di tubuhnya, tak beranjak dari tempat itu.

Berikutnya: Tubuh induk gurita menyusut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia