TEMPO.CO, Beijing - Harga properti di dataran Cina terus menurun tajam. Pada Juli 2014, turunnya harga jauh lebih tajam dibanding bulan sebelumnya.
Salah satu lembaga riset properti terbesar di Cina, China Index Academy, hari ini melansir data harga rata-rata rumah di negeri itu turun 0,81 persen sepanjang Juli lalu menjadi 10.835 yuan per meter persegi. Sebelumnya, harga rumah pada Juni turun 0,5 persen.
"Penemuan ini menunjukkan melemahnya harga properti walaupun telah dilakukan berbagai upaya stimulasi. Salah satunya dengan mempermudah syarat pemilikan rumah," kata perwakilan lembaga riset CIA sebagaimana dikutip South China Morning Post, Jumat, 1 Agustus 2014.
Sejak harga properti merosot, lebih dari 20 kota di Cina telah melonggarkan aturan pembelian rumah untuk mempermudah warga setempat ataupun warga luar daerah memiliki rumah. Namun stimulus ini hanya berefek jangka pendek.
"Cara untuk memulihkan kembali pasar properti di Cina adalah dengan memberi lebih banyak dukungan finansial dan potongan harga yang lebih besar," kata perwakilan lembaga riset itu.
Sebelumya, Menteri Perumahan Rakyat Cina Chen Zhenggao telah menjadikan masalah merosotnya harga properti ini sebagai prioritas yang harus diselesaikan di semester kedua tahun ini. Menurut dia, dengan kecepatan penjualan rumah seperti sekarang, stok properti yang ada saat ini baru akan habis dalam waktu tiga tahun.
Meski menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, stok perumahan justru banyak yang terbengkalai di Cina. Saat ini, ada sekitar 10,2 juta unit apartemen di negara itu yang tidak berpenghuni.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita Terpopuler:
Jokowi Diingatkan Soal Jatah Menteri buat Partai
Pemakan Semut, Tampak Lemah tapi Mematikan
Kenapa ISIS Berpotensi Membahayakan Indonesia
Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting
Dua Sebab ISIS Berpotensi Berkembang di Indonesia