Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

MSF Minta WHO Bergerak Cepat Atasi Ebola

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Petugas medis membawa jenazah pasien yang meninggal karena Ebola di Kenema, Sierra Leone, 25 Juni 2014. REUTERS/Umaru Fofana
Petugas medis membawa jenazah pasien yang meninggal karena Ebola di Kenema, Sierra Leone, 25 Juni 2014. REUTERS/Umaru Fofana
Iklan

TEMPO.CO, Hong Kong -  Lembaga kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF) menyambut baik pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang berencana mengucurkan dana US$ 100 juta untuk menangani ebola di Afrika Barat. MSF berharap langkah tersebut harus segera diwujudkan dalam tindakan yang efektif di lapangan.

"Langkah WHO mengucurkan dana tambahan dan menempatkan penanganan ebola langsung di bawah Direktur Jenderal WHO adalah pengakuan akan gentingnya situasi saat ini. Ini merupakan langkah yang positif, namun kami menekankan bahwa langkah ini harus segera diwujudkan dalam tindakan yang efektif dan segera di lapangan," tulis MSF dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 1 Agustus 2014. (Baca: Waspadai Wabah Virus Ebola di Afrika )

Badan itu menilai ada beberapa kekurangan dalam penanganan saat ini, yaitu layanan medis, pelatihan staf kesehatan, pengendalian infeksi, pengawasan epidemiologis, sistem peringatan dan rujukan, pendidikan, dan mobilisasi komunitas.

Saat ini MSF memiliki 552 staf internasional dan nasional yang terlibat dalam penanganan ebola di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.

Dalam beberapa minggu, MSF menyaksikan peningkatan wabah yang signifikan. Jumlah kasus meningkat drastis di Sierra Leone dan Liberia, dan penyakit menyebar ke desa-desa dan kota-kota lain. (Baca: WHO: Wabah Ebola Afrika Terparah Sepanjang Masa)

"Penyebaran ini disebabkan oleh beberapa faktor, terkait dengan jenis wabah, perilaku warga, dan kenyataan bahwa penanganan saat ini masih belum memadai," ujar MSF.

Kendala di lapangan mencakup pergerakan penduduk serta kurangnya pengetahuan tentang ebola di daerah-daerah yang terjangkit. Ada pula fakta beberapa orang menyembunyikan penyakit atau anggota keluarga yang sakit karena takut. Ada juga orang-orang yang tidak mempercayai fasilitas kesehatan. Juga banyaknya infeksi/kematian yang terjadi karena orang-orang menghadiri pemakaman tanpa mengindahkan prosedur perlindungan yang seharusnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Langkah-langkah untuk menjaga kebersihan sangat penting, misalnya, pembagian air bersih, klorin, sabun, dan sarung tangan untuk mendukung langkah menjaga kebersihan di fasilitas kesehatan. Hal yang juga penting dan berdampak besar adalah menempatkan fasilitas cuci tangan di tempat umum banyak orang berada, misalnya, sekolah, gereja, dan masjid. (Baca: Delapan Fakta Virus Mematikan Ebola)

Data WHO menyebutkan jumlah korban jiwa bertambah 57 orang menjadi 729, dan muncul 122 kasus baru selama empat hari antara Kamis dan Ahad pekan lalu. Total jumlah kasus sejak pertama kali terdeteksi awal tahun ini mencapai 1.323.

NATALIA SANTI

Berita Terpopuler
Jokowi Diingatkan Soal Jatah Menteri buat Partai 
Kenapa ISIS Berpotensi Membahayakan Indonesia
Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting 
Dua Sebab ISIS Berpotensi Berkembang di Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya

1 Januari 2024

Warga Palestina beraktivitas di sekitar tenda pengungsian di Rafah, Jalur Gaza, 30 Desember 2023. Tenda-tenda di Rafah ditinggali ratusan ribu warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel di tengah konflik antara Israel dan Hamas. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya

Gaza memulai tahun baru 2024 dengan serangan Israel semalam yang menewaskan sedikitnya dua lusin orang


Blokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap

28 Desember 2023

Demonstran pro-Palestina memblokir lalu lintas di jalan menuju bandara John F Kennedy (JFK), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, di New York City, AS, 27 Desember 2023. Reuters
Blokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap

Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir lalu lintas di sekitar dua bandara Los Angeles dan Neww York, bandara tersibuk di Amerika Serikat


UNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari

25 Oktober 2023

Pekerja penyelamat membawa jenazah seorang anak yang ditemukan dari bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 16 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
UNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari

UNICEF mengatakan 2.360 anak-anak tewas, dan 5.364 lainnya terluka menyusul pemboman Israel di Gaza


Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

7 April 2023

Health for All Film Festival. Dok. World Health Organization (WHO).
Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.


Pasien Covid-19 Jakarta Naik 735 Orang

20 Juni 2022

Pengunjung berfoto sebelum menyaksikan pertandingan Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022. Indonesia Open 2020 dibatalkan akibat pandemi Covid-19 dan Indonesia Open 2021 terpaksa digelar tertutup dengan sistem gelembung di Bali. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pasien Covid-19 Jakarta Naik 735 Orang

Pasien Covid-19 Jakarta naik lagi sebanyak 735 orang per kemarin.


Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, 27,4 Kali Pedoman WHO

20 Juni 2022

Deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa, 20 April 2021. Berdasarkan data
Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, 27,4 Kali Pedoman WHO

Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat karena konsentrasi PM2.5 saat ini 27,4 kali dari nilai pedoman WHO.


Pasien Covid-19 Jakarta Hari Ini Bertambah 314 Orang

11 Juni 2022

Suasana pengunjung Jakarta Fair 2022 atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat,10 Juni 2022. Jakarta Fair 2022 kembali diselenggarakan mulai 9 Juni - 17 Juli setelah sebelumnya terhenti selama dua tahun akibat  pandemi Covid-19. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pasien Covid-19 Jakarta Hari Ini Bertambah 314 Orang

Pasien Covid-19 Jakarta hari ini bertambah 314 orang. Hasil ini didapati setelah melakukan tes PCR terhadap 8.057 spesimen.


Pekan Kedua Juni, Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Fase Ketiga

31 Mei 2022

Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Rabu, 12 Agustus 2020. Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Pekan Kedua Juni, Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Fase Ketiga

Penny menjelaskan penyelesaian tahap uji coba fase ketiga Vaksin Merah Putih bisa lebih cepat dari perkiraan sebelumnnya.


Wabah Demam Berdarah Maut Serang Irak, Penderita Tewas Kehabisan Darah

29 Mei 2022

Seekor sapi merumput di sebelah kendaraan Polisi Federal Irak yang diparkir untuk melawan ISIS di Mosul.[REUTERS / ANDRES MARTINEZ CASARES]
Wabah Demam Berdarah Maut Serang Irak, Penderita Tewas Kehabisan Darah

WHO melaporkan Irak kini tengah menghadapi wabah demam berdarah Krimea-Kongo yang berdampak fatal, dapat menyebabkan penderita tewas kehabisan darah


Kasus Hepatitis Akut: Dunia 170 Kasus 1 Meninggal, Indonesia 3 Kasus 3 Meninggal

5 Mei 2022

Ilustrasi Virus Hepatitis. shutterstock.com
Kasus Hepatitis Akut: Dunia 170 Kasus 1 Meninggal, Indonesia 3 Kasus 3 Meninggal

World Health Organization atau WHO mempublikasikan penyakit hepatitis akut berat ini sebagai kejadian luar biasa atau KLB.