TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti utama Lembaga Survei Nasional (LSN), Ikhsan Rosidi, mengatakan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa membayar lembaganya untuk mengadakan hitung cepat pemilu presiden. Menurut Ikhsan, Prabowo-Hatta tak pernah mengajukan protes atas kesalahan LSN dalam menyajikan hasil hitung cepat.
"Mungkin bagi klien (hasilnya) sedikit mengecewakan, tapi sejauh ini tidak protes," ujar Ikshan ketika dihubungi Tempo, Kamis, 31 Juli 2014. (Baca: Lembaga Survei Pro-Prabowo Akui Salah Hitung Cepat)
Ikhsan mengklaim siapa pun kliennya, LSN akan memberikan hasil penelitian atau survei sesuai kenyataan. Untuk hitung cepat, kata dia, hasilnya tak berdasarkan permintaan Prabowo-Hatta. "Ya ketika ternyata berbeda, itulah hasilnya." (Baca juga: Salah Menangkan Prabowo, LSN Adakan Audit Internal)
Dalam wawancara dengan Tempo pada 13 Juli 2014, Ikhsan mengakui diminta kubu Prabowo-Hatta untuk mengadakan hitung cepat. Menurut dia saat itu, Prabowo-Hatta membayar Rp 1 miliar hanya untuk biaya tim lapangan sebesar Rp 500 ribu per tempat pemungutan suara. LSN mengambil sampel di 2.000 TPS. (Baca: Putri Sukarno: 8 Lembaga Pro-Jokowi Disetir Asing)
Jumlah itu, kata Ikhsan, belum termasuk biaya perlengkapan teknologi-informasi dan honor peneliti. "Kalau total nominalnya, biar menjadi rahasia dapur kami," kata Ikhsan.
PRIO HARI KRISTANTO
Terpopuler
Dituding Tak Layak Jadi Menkes, Ini Jawaban Ribka
Jokowi Prioritaskan Berantas Mafia Migas
Video WNI Ajak Masuk ISIS Beredar di YouTube
Dituding Wikileaks Terima Suap, SBY Bela Megawati
Video WNI Ajak Ikut ISIS, Ini Tindakan Polri