TEMPO.CO, Parepare - Manager Operasional PT Panca Merak Samudra Yasser Aslan Tjanring mengatakan perusahaannya membatasi muatan barang karena mengutamakan penumpang orang yang pulang setelah mudik Lebaran.
"Masa libur mereka (pemudik) akan segera berakhir dan mereka hendak masuk kerja, sehingga kami mengutamakan mengangkut manusia, dibanding dengan mengangkut barang ke Pulau Kalimantan," kata Yasser kepada Tempo saat ditemui di Pelabuhan Nusantara Parepare pada Sabtu Siang, 2 Agustus 2014. (Baca: 40 Ribu Kendaraan Akan Masuk Pintu Tol Cikopo)
PT Panca Merak Samudra memberangkatkan 2 armada masing-masing KM Pantokrator dengan tujuan Samarinda dan KM Cattleya ke Bontang, Kalimantan Timur, pada 2 Agustus 2014.
Yasser mengatakan KM Pantokrator mampu memuat ratusan kendaraan ukuran besar yang memuat barang. Namun pada pelayaran arus balik ini dibatasi hanya sekitar 10 kendaraan serta memuat 4-5 ribu penumpang. "Pembatasan muatan itu karena disesuaikan alat keselamatan yang ada di kapal, sehingga penumpang hanya dibatasi hingga 1.500 orang." (Baca: Kendaraan Menumpuk di Jalur Puncak Pass ke Jakarta)
Dia mengatakan kedua kapal yang berlayar ke Pulau Kalimantan itu akan mengangkut barang kebutuhan pokok setelah arus balik selesai. "Pembatasan ini, hingga H+15," ujar Yasser.
Pelaksana Harian Kepala Seksi Keselamatan, Pengamanan, Laut dan Pantai ( KPLP) Administrasi Pelabuhan Nusantara Parepare Muhammad Ali mengatakan pihaknya sudah menganjurkan kepada para pengusaha pelayaran agar mengutamakan pengangkutan orang daripada barang pada arus balik mudik.
Sebelumnya, kata Muhamamd Ali, pihak otoritas pelabuhan telah berkoordinasi dengan para pengusaha yang kerap mengangkut barang ke luar Sulawesi, terkait dengan kebijakan itu. "Makanya tidak ada pengusaha yang komplain, karena sudah dikoordinasikan sebelumnya dan para pengusaha memaklumi hal ini."
SUARDI GATTANG
Baca juga:
ISIS Ancam Ledakkan Jakarta, BNPT: Itu Hanya Isu
Jokowi Pertimbangkan Jabatan Wakil Menteri Dihapus
Gurita Ini Mengerami Telurnya Lebih dari 4 Tahun
Pendiri Kamp Militer di Aceh Pendukung Utama ISIS