TEMPO.CO, Manado - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara Brigadir Jenderal Jimmy Palmer Sinaga menginstruksikan kepada seluruh personelnya untuk melakukan tindakan tembak di tempat untuk para pelaku kerusuhan berupa tawuran antarwarga di Kota Manado.
"Soal tembak di tempat itu sudah saya instruksikan kepada seluruh anggota Brimob dan Sabhara. Setiap patroli bawa senjata dan jika ada yang membuat kerusuhan langsung tembak di tempat," kata Sinaga saat pertemuan bersama warga, TNI, dan Pemerintah Kota Manado, Sabtu, 2 Agustus 2014.
Menurut Sinaga, perlunya tindakan cepat tersebut dikarenakan selang 3 bulan terakhir di Kota Manado, kasus kerusuhan yang menggunakan senjata tajam terus meningkat.
Bahkan, pada saat perayaan Lebaran lalu, ada perang massa yang menggunakan panah wayer, panah besi bermatakan kail yang ditembakkan menggunakan karet ban, di dua tempat sekaligus di Kota Manado. "Peraturan Kapolri Nomor 1 menyebutkan pelaku yang bisa membahayakan nyawa orang lain bisa ditembak," kata Sinaga.
Sinaga menjelaskan tindakan ini harus diambil cepat agar situasi Kota Manado yang selama ini dikenal sebagai daerah teraman dan mempunyai toleransi agama yang sangat tinggi ini, bisa terus terjaga dan tak dikacaukan oleh para perusuh.
"Saya memang baru menjabat di Sulut, tapi saya sangat senang karena baru di Sulut saya melihat toleransi yang sangat besar." Buktinya, kata Sinaga, saat pawai takbiran, dirinya dapat info dari panitia kalau yang ikut 25 persen itu nonmuslim. "Ini harus dijaga," ujar Sinaga.
Sinaga menambahkan untuk semua pihak, agar tidak ada lagi yang menyebut jika polisi melakukan pelanggaran HAM, mengingat kondisi keamanan sudah harus dijaga dengan cara yang lebih keras.
"Kan polisi sudah baik-baik tapi tak didengar. Nah sekarang mau keras jangan lagi bilang ada pelanggaran HAM ya. Dan jika ada masyarakat yang tau ada oknum polisi yang justru jadi dalang kerusuhan segera laporkan," kata Sinaga kembali.
ISA ANSHAR JUSUF
Baca juga:
ALI: Solar Dibatasi, Pedagang Gelap Beraksi
Polisi Klaim Miliki Identitas Aktor di Video ISIS
Alasan Pengawasan Terpidana Teroris Tak Maksimal
JIS Protes Perpanjangan Masa Penahanan 2 Guru