Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendiri Kamp Militer di Aceh Pendukung Utama ISIS

image-gnews
Video ajakan bergabung dengan milisi ISIS Indonesia. Youtube.com
Video ajakan bergabung dengan milisi ISIS Indonesia. Youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict, Sidney Jones, menjelaskan pendukung utama milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia adalah mereka yang membentuk kamp pelatihan militer di Aceh yang kemudian digerebek aparat pada tahun 2010.

Mereka, pendiri kamp pelatihan militer di Jantho, Aceh, merupakan aliansi dari sejumlah kelompok ekstremis dari beberapa kota seperti Aceh, Medan, Solo, Malang, dan beberapa daerah di Jawa Timur, Bima, dan Poso. Belakangan dukungan juga datang dari kelompok esktremis Darul Islam dan jaringan teroris Banten.

"Mereka sekarang yang menjadi inti pendukung ISIS di sini," kata Sidney yang ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2014. (Baca: Polisi Kantongi Identitas Aktor dalam Video ISIS)

Tokoh-tokoh kelompok ekstremis itu bahkan sudah membaiat diri mendukung pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, di antaranya Abu Bakar Ba'asyir, Aman Abdurrahman (Jamaah Ansharut Tauhid-JAT), dan Santoso alias Abu Wardah (pemimpin kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah).

Kelompok ekstremis Jamaah Islamiyah satu-satunya pendiri kamp pelatihan militer di Aceh yang tidak mendukung ISIS. Kelompok ini tetap mendukung jaringan ekstremis Al-Qaeda di Suriah, Al Nusra. 

Awalnya, kata Sidney, para pendiri kamp pelatihan militer di Aceh adalah pendukung Ayman al-Zawahiri, tokoh jihad Al-Qaeda dan tewas ditembak pasukan Amerika Serikat di Irak tahun 2006. "Dialah orang yang namanya sudah banyak diketahui orang-orang di sini," ujar Sidney. (Baca: Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pendiri kamp militer di Aceh mendukung Zawahiri, termasuk Noordin Top, pemimpin kelompok teroris warga Malaysia yang tewas ditembak pada September 2009 di satu rumah di Kota Solo, Jawa Tengah. Belakangan mereka mendukung mentor Zawahiri yang juga penulis banyak buku tentang jihad, Abu Bakar al-Baghdadi.

Menurut Sidney, para pendiri kamp militer di Aceh ini menilai strategi operasi Zawahiri hanya memukul musuh dan bersifat jangka pendek. Sementara Baghdadi sebagai pendiri resmi ISIS, punya tujuan jelas mendirikan negara Islam (kekhalifan). (Baca: Kenapa ISIS Berpotensi Membahayakan Indonesia)

Momen kemenangan besar ISIS di Irak dan Suriah telah membuat pemimpin kamp militer di Aceh berbalik mendukung pria kelahiran Samarra, kota di utara Bagdad, tahun 1971 itu. "Semua orang ingin bergabung dengan pemenang," kata Sidney menjelaskan alasannya.

MARIA RITA

Baca juga:
Penjualan Solar Dibatasi, Organda Ancam Mogok
Mudik Naik Motor, Pria Ini Nekat Bawa Kuda-kudaan
Tak Jual Solar, Laba Pengusaha SPBU Bakal Anjlok
Arus Balik, 100 Polisi Tambahan di Pemalang

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

12 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


Al Baghdadi, Pemimpin ISIS Berubah Jadi Ekstremis setelah Ditangkap AS

31 hari lalu

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, al Baghdadi bersembunyi di Provinsi Idlib, sebuah wilayah yang didominasi oleh kelompok-kelompok pesaing ISIS, Al Qaeda, dan berjarak ratusan kilometer dari bekas wilayah ISIS di sepanjang perbatasan antara Suriah dan Irak. Islamic State Group/Al Furqan Media Network/Reuters TV
Al Baghdadi, Pemimpin ISIS Berubah Jadi Ekstremis setelah Ditangkap AS

Janda Abu Bakr al Baghdadi bercerita bahwa suaminya itu berubah menjadi ekstremis setelah ditangkap AS pada 2004.


Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

39 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.


AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

42 hari lalu

Pesawat pengebom B-1B Angkatan Udara AS, jet tempur F-16, dan F-35A Angkatan Udara Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan udara bersama, Korea Selatan, 19 Maret 2023. Kementerian Pertahanan Korea Selatan/Handout via REUTERS
AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

AS mengakui pihaknya tidak memberikan pemberitahuan kepada Irak tentang serangan tersebut meskipun ada klaim sebelumnya.


Profil Aymen Hussein, Top Skor Sementara Piala Asia 2023 Asal Irak yang Keluarganya Jadi Korban ISIS dan Al Qaeda

57 hari lalu

Pemain Irak Ayman Hussein. REUTERS
Profil Aymen Hussein, Top Skor Sementara Piala Asia 2023 Asal Irak yang Keluarganya Jadi Korban ISIS dan Al Qaeda

Pemain timnas Irak Aymen Hussein telah mencetak tiga gol dalam dua pertandingan di penyisihan grup Piala Asia 2023 yang sedang berlangsung.


Profil Jaish al-Adl, Grup Militan yang Menjadi Target Iran di Perbatasan Pakistan

18 Januari 2024

Kelompok Jaish al-Adl di provinsi Balochistan, barat daya Pakistan.  Foto: Istimewa
Profil Jaish al-Adl, Grup Militan yang Menjadi Target Iran di Perbatasan Pakistan

Serangan terakhir Jaish al-Adl ke Iran terjadi pada 2019, ketika mereka menyerang kantor polisi yang menewaskan 11 orang dan melukai 8 lainnya.


Apa Alasan Garda Revolusi Iran Gempur Wilayah Kurdistan Irak?

18 Januari 2024

Asap mengepul setelah serangan rudal oleh Pengawal Revolusi Iran di tempat yang mereka katakan sebagai markas besar Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, di Erbil, Irak 16 Januari 2024. Rudaw/Handout via REUTERS
Apa Alasan Garda Revolusi Iran Gempur Wilayah Kurdistan Irak?

Alasan Garda Revolusi Iran serang wilayah Kurdi Irak untuk mempertahankan keamanannya


Spesifikasi Rudal Balistik Khaybar Shekan Iran yang Hancurkan 'Markas Mossad' di Irak

18 Januari 2024

Gambar menunjukkan peluncuran rudal Balistik Iran yang menargetkan Kurdistan Irak dan menduduki lokasi Suriah. almayadeen.net
Spesifikasi Rudal Balistik Khaybar Shekan Iran yang Hancurkan 'Markas Mossad' di Irak

Rudal balistik Iran hancurkan "markas mata-mata" Mossad Israel di wilayah otonom Kurdistan Irak


Konflik Terbaru Iran Irak Picu Kekhawatiran Memanasnya Timur Tengah

17 Januari 2024

Pemandangan bangunan yang rusak akibat serangan rudal, di Erbil, Irak, 16 Januari 2024. REUTERS/Azad Lashkari
Konflik Terbaru Iran Irak Picu Kekhawatiran Memanasnya Timur Tengah

Serangan rudal Iran yang menargetkan sasaran di Irak utara memicu pertikaian yang tidak biasa antara negara-negara sekutu yang bertetangga tersebut


Irak Janji Adukan Iran ke DK PBB atas Serangan di Erbil

16 Januari 2024

Markas Mossad di Erbil, Irak, setelah dihantam rudal balistik yang diluncurkan Korps Garda Revolusi Iran pada 16 Januari 2024. Media Sosial
Irak Janji Adukan Iran ke DK PBB atas Serangan di Erbil

Pemerintah Irak mengecam serangan Iran di Erbil, dan menyebutnya sebagai tindakan agresi serta pelanggaran terhadap kedaulatannya.