Arus Balik, 100 Polisi Tambahan di Pemalang  

Sejumlah petugas mengatur lalu lintas di pertigaan Blimbing, Ampelgading, Pemalang, Jawa Tengah, Senin 21 Juli 2014. ANTARA/Wahyu Putro A
Sejumlah petugas mengatur lalu lintas di pertigaan Blimbing, Ampelgading, Pemalang, Jawa Tengah, Senin 21 Juli 2014. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Pemalang: Menghadapi puncak arus balik Lebaran, Kepolisian Daerah Jawa Tengah menerjunkan 100 anggota tambahan untuk membantu Kepolisian Resor Pemalang mengurai kemacetan di Jalur Pantai Utara (Pantura) akibat kerusakan Jembatan Comal.

“Seratus anggota tambahan itu dari Brimob, (Direktorat) Lalu Lintas, Shabara, dan lain-lain,” kata Direktur Direktorat Shabara Polda Jateng Komisaris Besar Hariyanto saat ditemui Tempo di pos pelayanan simpang tiga Comal, sekitar satu kilometer di timur Jembatan Comal, pada Jumat malam, 1 Agustus 2014. (Baca juga: Tiga Langkah Mengatasi Kemacetan Jembatan Comal)

Hariyanto mengatakan seratus anggota tambahan dari Polda Jateng itu mulai bertugas di Pemalang sejak Jumat hingga Senin pekan depan, 4 Agustus. Adapun puncak arus balik Lebaran diprediksi pada Sabtu dan Ahad malam, 2-3 Agustus 2014.

“Sebab, PNS di Jakarta mulai masuk kerja pada Senin. Kalau tidak segera balik, mereka bisa dimarahi Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta),” ujar Hariyanto.

Dari pantauan Tempo hingga pukul 20.45 WIB, kemacetan arus lalu lintas di Jalur Pantura timur Jembatan Comal (arah Semarang-Jakarta) masih mengular hingga wilayah Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, sekitar 15 kilometer.

Sedangkan di Jalur Pantura barat Jembatan Comal (arah Jakarta-Semarang), panjangnya antrean kendaraan sampai wilayah Kecamatan Petarukan, Pemalang (sekitar 4 kilometer). Panjangnya antrean di barat Jembatan Comal itu masih didominasi kendaraan bernomor polisi B (Jakarta), D (Bandung), dan E (Cirebon).

Menurut Hariyanto, arus mudik dari Jakarta dan Jawa Barat menuju Jawa Tengah masih berlangsung di Jalur Pantura meski Lebaran sudah empat hari berlalu (H+4). “Sebab, jumlah pemudik pada Lebaran kali ini meningkat 120 persen dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.

Karena arus mudik dari barat masih berlangsung di Jalur Pantura, kemacetan arus balik di seputaran Jembatan Comal menjadi sulit diurai. Walhasil, polisi menerapkan sistem buka-tutup di Jembatan Comal yang diprioritaskan untuk arus balik.

“Untuk kendaraan dari timur, Jembatan Comal dibuka selama satu jam. Setelah itu giliran kendaraan dari barat dibuka selama 30 menit,” kata Hariyanto.

Kepala Bagian Humas Polres Pemalang Ajun Komisaris Harsono mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Pekalongan untuk mengalihkan kendaraan dari timur menuju jalur alternatif jika penumpukan kendaraan dari timur sampai di wilayah Kabupaten Pekalongan.

“Jalur alternatif itu dari Ponolawen (Kota Pekalongan) tembus ke Kedungwuni-Kajen (Kabupaten Pekalongan), Kesesi-Bodeh-Ampelgading (Pemalang),” kata Harsono. Jalur alternatif itu memutar sekitar 40 kilometer. Sedangkan jika lewat Jalur Pantura, dari Ponolawen sampai Ampelgading, hanya sekitar 25 kilometer.

DINDA LEO LISTY

Berita Terpopuler:
Jokowi Diingatkan Soal Jatah Menteri buat Partai
Pemakan Semut, Tampak Lemah tapi Mematikan
Kenapa ISIS Berpotensi Membahayakan Indonesia
Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting
Dua Sebab ISIS Berpotensi Berkembang di Indonesia