Kereta Jadi Andalan Transportasi Mudik Tahun Ini

Editor

Sabtu, 2 Agustus 2014 17:13 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono naik ke gerbong kereta api untuk menemui sejumlah pemudik di Stasiun Senen, Jakarta, 24 Juli 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Moda transportasi kereta api menjadi primadona pada musim mudik tahun ini. Ketua Harian Posko Terpadu Mudik Lebaran Tahun 2014 Kementerian Perhubungan, Imam Hambali, mengatakan moda transportasi mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dibandingkan jenis transportasi lain. "Ada perpindahan dari laut dan darat, mungkin karena faktor waktu yang lebih cepat sampai dan harga terjangkau," kata Imam di Jakarta, Sabtu, 2 Agustus 2014.

Tak hanya itu beroperasinya double track selatan dan penambahan jumlah kereta, menurut dia, menjadi pendorong kenaikan jumlah penumpang kereta api. Sepekan sebelum Lebaran dan dua hari setelahnya jumlah penumpang dari 2,2 juta menjadi 2,5 juta pemudik. (Baca juga: Lebaran Kedua, Pemudik Kereta Naik 300 Ribu Orang)

Berbeda dengan transportasi laut, pengguna moda ini justru turun 4 persen menjadi 609,4 ribu dari yang sebelumnya 636,7 ribu. Begitu juga dengan pengguna pesawat terbang yang turun 4,73 persen. (Baca juga: Hari Ini Puncak Mudik Pengguna Kereta)

Adapun tingkat kecelakaan pada arus mudik tahun ini, turun 13,54 persen dibandingkan tahun lalu, yakni dari 1.832 kasus kecelakaan menjadi 1.584 kasus pada 2014. Tingkat kematian pemudik juga turun 8,33 persen dari 384 korban pada 2013 menjadi 352 korban tahun ini.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengimbuhkan terjadi pergeseran puncak arus mudik pada masa mudik Lebaran tahun ini. Pada tahun lalu puncak mudik terjadi pada hari keempat dan kelima sebelum Lebaran. Tahun ini puncak arus mudik terjadi pada hari kedua dan ketiga sebelum Lebaran. "Sedangkan arus balik, puncaknya pada malam ini dan besok," katanya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari H-7 sampai dengan H+3 tahun 2013 dan 2014 tercatat total pemudik menurun sebesar 1,11 persen menjadi 12,1 juta dari yang sebelumnya 12,3 juta.

ANANDA PUTRI