TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tindak pidana terorisme, Al Chaidar, mengatakan aktor dalam video ajakan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di media sosial YouTube tidak berada di Indonesia. Pelaku itu diklaim sebagai bagian dari 56 orang Indonesia yang bergabung dengan ISIS pada 2013.
"Mereka belum kembali, masih berada di Timur Tengah," kata Al Chaidar saat dihubungi, Sabtu, 2 Agustus 2014. (Baca: Polisi Klaim Miliki Identitas Aktor di Video ISIS)
Dia mengatakan baru 16 anggota ISIS yang kembali ke Indonesia pada awal 2014. Namun hanya sebagian yang melanjutkan proses rekrutmen dan baiat di daerah masing-masing. Sebagian lainnya merasa kecewa dan keluar dari ISIS.
Menurut Chaidar, video ajakan bergabung tersebut menjadi kelanjutan proses rekrutmen yang sebelumnya tertuang dalam aksi demo dan deklarasi dukungan di Jakarta. Hingga saat ini, menurut dia, ada klaim sepihak dari ISIS bahwa terdapat 2 juta orang Indonesia yang melakukan baiat kepada ISIS.
Ia menyatakan 56 orang Indonesia yang menjadi anggota ISIS itu bergabung setelah menjalankan ibadah haji atau umrah di Mekah, Arab Saudi. Proses rekrutmen, menurut dia, juga diartikan sebagai ajakan jihad untuk menegakkan Khilafah Islamiah di Timur Tengah.
Semangat ini menjadi dalih tak akan adanya gerakan radikal atau teror dari anggota ISIS di Indonesia. Secara jelas, menurut Chaidar, sasaran gerakan ISIS lebih fundamental ketimbang radikal. Hal ini juga terungkap dari keberanian anggota ISIS Indonesia untuk mendeklarasikan diri secara terbuka.
"Kalau teroris, seharusnya mereka diam-diam sehingga tak akan tercatat atau dipantau aparat hukum," kata Chaidar. (Baca: Ini Alasan Kominfo Belum Blokir Video ISIS)
Selama sepekan terakhir video berjudul "Join the Ranks" menyita perhatian warga Indonesia karena berisi ajakan bergabung dengan ISIS. Aktor video yang mengklaim bernama Abu Muhammad al-Indonesi itu mengajak seluruh warga Indonesia mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia.
Video berdurasi delapan menit ini diunggah akun Jihadology pada 22 Juli 2014. Kepolisian sendiri mengklaim telah memiliki data aktor video tersebut.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Lainnya:
Jokowi Prioritaskan Berantas Mafia Migas
Video WNI Ajak Masuk ISIS Beredar di YouTube
Dituding Wikileaks Terima Suap, SBY Bela Megawati
Video WNI Ajak Ikut ISIS, Ini Tindakan Polri