TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Logistik Indonesia berharap pemerintah segera melakukan pengalihan dari solar bersubsidi ke solar nonsubsidi. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita mengatakan pengalihan itu diperlukan untuk memberi kepastian kepada pengusaha angkutan barang soal jenis solar yang harus digunakan. (Baca juga: Solar Dibatasi, Ongkos Angkutan Melonjak)
"Kalau solar nonsubsidi diwajibkan untuk truk barang di luar Jawa, maka tidak akan timbul gejolak yang besar," kata Zaldy melalui layanan pesan pendek kepada Tempo, Senin, 4 Agustus 2014. (Baca juga: Pembatasan BBM Subsidi Takkan Kerek Harga)
Pengalihan ke luar Jawa, ujar Zaldy, diperlukan lantaran selama ini truk barang di sana sudah terbiasa menggunakan solar nonsubsidi. "Harga solar subsidi di luar Jawa biasanya lebih tinggi karena langka di SPBU." Dia mengusulkan pemakaian solar nonsubsidi dilakukan untuk wilayah luar Jawa dulu. Setelah berjalan baik, baru dilanjutkan ke Sumatera dan Jawa. Pemerintah, tutur Zaldy, juga harus membuat aturan tegas soal boleh-tidaknya truk barang menggunakan solar bersubsidi. (Baca juga: Premium Dilarang di Tol, Pengusaha Khawatir Bangkrut)
Menurut dia, pengalihan tersebut juga harus disertai jaminan ketersediaan pasokan. Dia juga meminta pemerintah tak membatasi waktu pengisian solar. Alasannya, sebagian besar truk memiliki tujuan antarkota atau antarprovinsi. Jadi, jam pengisian BBM tidak bisa ditentukan. Kondisi ini berbeda dari kendaraan angkutan umum yang rata-rata beroperasi di dalam kota dan berhenti beroperasi pada malam hari, sehingga bisa mengantre untuk mengisi BBM.
Sebelumnya, PT Pertamina Marketing Operation Regional IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan melibatkan aparat kepolisian dalam menjaga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terkait dengan kebijakan pembatasan waktu pengisian solar bersubsidi. Langkah ini dilakukan untuk menghindari keributan menjelang pembatasan pembelian bahan bakar minyak subsidi dberlakukan mulai 4 Agustus 2014. "Ini dalam rangka kesiapan pelaksanaan batasan penjualan solar bersubsidi," kata External Relation PT Pertamina Marketing Operation Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogayakarta Roberth M.V. Dumatubu, Ahad, 3 Agustus 2014.
MARIA YUNIAR | EDI FAISOL
Berita lainnya:
Solar Bersubsidi Dibatasi, Harga Barang Bakal Naik
Solar Dibatasi, Jalur Kereta Api Dioptimalkan
Jelang Pembatasan BBM, Pertamina Libatkan Polisi
Logistik Laut Tak Terimbas Pembatasan Solar