TEMPO.CO, Donetsk – Kepala misi pencarian korban MH17, mantan Panglima Angkatan Udara Australia Angus Houston, telah membantah laporan media yang menyatakan bahwa telah terjadi penembakan di dekat lokasi pencarian MH17 pada Ahad malam, 3 Agustus 2014.
Mengutip ABC Net hari ini, laporan media sebelumnya menyebutkan penembakan telah terjadi di suatu daerah tak jauh dari lokasi kecelakaan. Namun, Houston menyatakan tembakan itu dilancarkan dari jarak lima kilometer dan tidak membahayakan para penyelidik. (baca: Ke Lokasi Mh17, Tim Investigasi Dilarang Bersenjata)
Pertempuran antara separatis pro-Rusia dan militer Ukraina memang meningkat sejak jatuhnya pesawat Malaysia, MH17, di wilayah yang dikuasai pemberontak pada 17 Juli 2014 lalu. Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kematian 298 awak dan penumpang yang hendak menuju Kuala Lumpur dari Amsterdam itu.
Pada 27 Juli kemarin, tim ahli Belanda sempat membatalkan rencana perjalanannya ke lokasi jatuhnya pesawat MH17. Penyebabnya, pertempuran sengit antara milisi pro-Rusia dan pasukan Ukraina berlangsung di lokasi jatuhnya MH17. Situasi keamanan menuju lokasi dan di lokasi itu sendiri tidak memungkinkan untuk didatangi dan dikhawatirkan membahayakan tim ahli. (Baca: Pecah Pertempuran, Investigator Batal ke Area MH17)
ANINGTIAS JATMIKA | ABC NET
Terpopuler
Pendukung ISIS Menyebar di Negara ASEAN
Gempa Cina Tewaskan 367 Jiwa
Sierra Leone Terapkan Status Darurat Ebola