TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Organisasi Angkutan Darat Andriansyah mengatakan tren pendapatan operator angkutan jalan selama Lebaran 2014 menurun 5-10 persen dibanding tahun lalu. "Tahun ini lebih kecil untungnya, padahal operasional tinggi dan waktu tempuh bertambah. Namun, pendapatan perusahaan menurun," ujar Andriansyah kepada wartawan di Kementerian Perhubungan, Senin, 4 Agustus 2014.
Penurunan tersebut, kata Andriansyah, disebabkan oleh biaya operasional yang tinggi dan kemacetan jalan raya akibat infrastruktur yang buruk. "Salah satu yang terberat ya dampak dari amblasnya jembatan Comal. Bus harus beralih ke jalur selatan sehingga waktu tempuh panjang, tarif naik," kata dia. (baca: Lebaran, Pendapatan PT KAI Naik 16 Persen)
Ia mencontohkan waktu tempuh bus dari Kuningan-Jakarta mencapai 13 jam, padahal di hari normal hanya 4-5 jam. Meski tarif bus naik, kata Andriansyah, biaya tersebut tidak mampu menutupi biaya operasional yang dibutuhkan. Pasalnya, angkutan jalan hanya mengangkut muatan satu arah, berangkat penuh pulang kosong. "Penumpang berpikir ulang untuk pakai moda lain."
Menurut dia, tanpa ada kejadian luar biasa pun, bus tidak bisa menarik keuntungan banyak saat arus mudik dan balik Lebaran. "Operator hanya untung 20-30 persen saat angkutan Lebaran dibanding angkutan hari normal. Itu untuk menutupi kondisi saat bulan puasa di mana aktivitas dengan kendaraan umum menurun." (baca: Antisipasi Pemudik, Pemerintah Tambah Jam Bus Reguler)
PUTRI ADITYOWATI
Baca juga:
Bagaimana ISIS Masuk Indonesia?
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Jokowi Bantah Tudingan Preteli Koalisi Pro-Prabowo
Jokowi Hadiri Syukuran Bareng Artis Salam Dua Jari
Justin Bieber Serang Orlando Bloom di Pesta