TEMPO.CO, Louhajong - Tim penyelamat masih terus berusaha mencari kapal feri yang tenggelam karena kelebihan beban dan membawa ratusan penumpang, 5 Agustus 2014. Kapal feri tersebut terbalik di sungai di wilayah tengah Bangladesh. Sedikitnya dua orang tewas dan masih ada kemungkinan lebih banyak korban tewas.
Dikutip dari Washington Post, sebanyak 44 penumpang berenang menuju daratan. Kepala otoritas transportasi air Bangladesh melaporkan 50 orang belum ditemukan. Di lain pihak, administrator lokal menerima laporan 116 orang hilang dari kota dan desa di Bangladesh.
Tidak diketahui secara jelas ada berapa penumpang yang menaiki kapal feri tersebut karena operator kapal feri di Bangladesh jarang mencatat daftar penumpang. Media lokal mengatakan bahwa ada 250 orang penumpang di dalam kapal tersebut, tapi angka tersebut belum bisa dikonfirmasi.
Sebuah kapal penyelamat telah tiba di lokasi kapal tenggelam di Sungai Padma pada Selasa, 5 Agustus 2014, waktu setempat. Namun, arus yang kuat dan gelombang tinggi menyulitkan operasi penyelamatan ini, kata Menteri Transportasi Shahjahan Khan. (Baca:Kecelakaan Feri Bangladesh, 115 Orang Masih Hilang)
Banyak dari penumpang kapal feri baru kembali dari kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri. Azizul Haque, seorang awak kapal yang selamat, mengatakan bahwa dia melompat ketika merasa feri akan tenggelam.
"Kapal feri bergerak tidak teratur karena angin yang kencang dan mulai miring. Kemudian kapten kapal melompat ke air. Mungkin karena dia sudah mengetahui bahwa kapal akan tenggelam," kata Haque, 30 tahun.
Kapal feri ini tenggelam di Sungai Padma di Distrik Munshiganj, sekitar 44 kilometer selatan Kota Dhaka, ibu kota Bangladesh.
Puluhan orang meninggal dalam kecelakaan kapal feri setiap tahun di Bangladesh. Perahu adalah transportasi umum yang sering digunakan masyarakat disana. Sungai Padma adalah satu sungai terbesar di negara bagian Delta yang tersambung dengan 130 sungai lainnya.
Standar keselamatan yang buruk dan kepadatan penumpang di dalam kapal sering dituding menjadi penyebab kecelakaan yang terjadi di sana. Kementerian Transportasi Bangladesh memerintahkan untuk diadakan investigasi terkait kecelakaan ini dengan batas akhir laporan sepuluh hari.
WASHINGTON POST | VIQIANSAH DENNIS
Baca juga:
Warga Solo Hapus Mural Bergambar Bendera ISIS
KPK Periksa Ajudan Bupati Karawang
Agnes Mo dan Siwon Super Junior Saling Merindu
OPM Serang Konvoi Brimob di Papua