TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya batal melantik Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya terpilih, Markus Dairo Tallu-Ndara Tanggu Kaha, pada pukul 10.00 Wita di gedung DPRD di Tambolaka, NTT, Rabu, 6 Agustus 2014. Pasalnya, DPRD menolak pelantikan yang dilakukan dalam rapat paripurna istimewa.
"Pelantikan Bupati Sumba Barat Daya ditunda karena adanya penolakan dari DPRD setempat," kata Kepala Biro Humas Nusa Tenggara Timur Lambert Ibriti kepada Tempo di Kupang, hari ini. (Baca juga: 6 Agustus, Bupati Sumba Barat Daya Dilantik)
Menurut Lambert, sebelumnya, Gubernur NTT telah menyurati DPRD setempat agar mempersiapkan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya terpilih. Surat dikirimkan pada 24 Juli lalu.
Bahkan 17 anggota DPRD Sumba Barat Daya telah menemui Gubernur NTT dan menyerahkan surat penolakan pelantikan karena proses pemilu kepala daerah (Pilkada) syarat rekayasa dan sudah terbukti. "Hari ini tidak bisa digelar pelantikan. Walaupun Gubernur sudah siap untuk melantik bupati dan wakil bupati itu," ujarya.
Gubernur NTT, tutur dia, juga telah menggelar rapat forum komunikasi pimpinan daerah. Dengan melihat kondisi yang kurang kondusif di Sumba Barat Daya, pelantikan akan diagendakan ulang. "Apakah pelantikannya di Kupang atau oleh Mendagri, akan diputuskan pada 11 Agustus 2014 ini (Baca juga: NTT Belum Berlakukan Pembatasan BBM Bersubsidi)
Baca Juga:
Hari ini, kata dia, aparat keamanan sebanyak dua kompi dari TNI dan Polri tetap disiagakan di kantor DPRD Sumba Barat Daya untuk mengamankan situasi di sana agar tetap kondusif dengan adanya penundaan pelantikan ini. "Sementara ini suasananya masih kondusif," katanya.
YOHANES SEO
Berita Lainnya:
Kebun Raya Batam Dibangun Bulan Ini
Deklarasi ISIS di Malang, Bupati:Tidak Kecolongan
10 Ribu Pendukung Prabowo Diklaim Bakal Datangi MK
Antisipasi ISIS, Polisi Gandeng Tokoh Agama