TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama, Nusron Wahid, menilai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang masuk ke Indonesia, berpotensi membahayakan. Musababnya, ISIS bercita-cita mendirikan khilafah atau daulah Islamiyah. Yakni menjadikan ajaran agama Islam sebagai sumber hukum formal negara.
"ISIS keluar dari konteks negara bangsa yang sudah punya fondasi bersama bernama Pancasila," kata Nusron melalui pesan pendeknya, Selasa, 5 Agustus 2014. Suka ataupun tidak, kata dia, gagasan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam banyak sekali. "Kalau melawannya, kita sering dituduh liberal." (Baca: Pengamat: Cara Represif Tak Efektif Hambat ISIS)
Nusron menilai pemikiran tersebut sudah mengakar di Indonesia. "Terutama di kalangan 'santri baru'," kata dia. Menurutnya, santri baru itu adalah anak muda kota yang baru belajar agama Islam. Tapi, kata Nusron, yang dipelajari baru kulitnya belum substansinya. "Ini berbahaya."
Ia berharap pemerintah dan para tokoh agama serta organisasi keagamaan melakukan gerakan penyadaran kepada masyarakat. Meski beragama Islam, kata dia, kita ini tetap orang Indonesia. "Artinya keindonesiaan tidak boleh diganggu dengan konsep keislaman kita," kata Nusron
Pada 2013, diduga telah ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi berbasis Islam dan kelompok pedagang yang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. Mereka bertemu saat pergi ke Arab Saudi untuk beribadah haji ataupun umrah. Dari jumlah tersebut, sekitar 16 orang telah kembali ke Tanah Air dan melanjutkan perekrutan di daerah masing-masing. (Baca: Pria di Video ISIS Alumni Kamp Militer di Aceh)
Pengamat tindak pidana terorisme, Al Chaidar, mengaku mendapat informasi sepihak dari anggota ISIS bahwa organisasi itu telah membaiat sekitar 2 juta orang di Indonesia. Meski tak ada data pasti, menurut dia, informasi itu dari rekannya yang pernah bergabung dengan ISIS di Irak. "Ini klaim sepihak dari mantan anggota ISIS yang sudah pulang ke Indonesia," kata Al Chaidar.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai justru berkukuh ISIS Indonesia akan menjadi kelompok teroris baru. Ia menilai orang Indonesia yang pergi ke Irak dan bergabung dengan ISIS akan kembali sebagai teroris. "Kita berkaca pada orang Indonesia yang ikut perang Afganistan. Berangkat mau sukarela perang, pulangnya jadi teroris," kata Ansyaad.
Menurut dia, pernyataan ISIS sebagai kelompok teroris juga sudah dikeluarkan beberapa negara di Timur Tengah, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa. BNPT sendiri enggan menduga jumlah anggota ISIS di Indonesia.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | FRANSISCO ROSARIANS
Baca juga:
Warga Solo Hapus Mural Bergambar Bendera ISIS
KPK Periksa Ajudan Bupati Karawang
Agnes Mo dan Siwon Super Junior Saling Merindu
OPM Serang Konvoi Brimob di Papua