TEMPO.CO, Malang - Juru bicara Ansharul Khilafah, Muhammad Romly, membantah organisasinya mendeklarasikan dukungan resmi kepada pemimpin The Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), Abu Bakar al-Baghdadi.
Pertemuan Ansharul Khilafah di Masjid Jami Sulaiman Al-Hunaishil, yang berlokasi di Gang Makam, Dusun Sempu, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada Ahad, 20 Juli 2014, merupakan acara berbuka puasa bersama. Peserta diundang lewat media sosial Twitter. (Baca: Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang)
"Itu acara buka puasa bersama, sama sekali tidak ada hubungannya dengan ISIS," kata Romly setelah mengikuti rapat tertutup musyawarah pimpinan kecamatan di kantor Kecamatan Dau, Selasa, 5 Agustus 2014.
Romly mengaku ada bendera yang dikibarkan di lokasi acara. Namun ia membantah bahwa itu merupakan bendera ISIS. Menurut Romly, itu adalah bendera Rasulullah Muhammad SAW. Ia membenarkan adanya pembaiatan. Namun ia mengaku pembaiatan itu berupa sumpah setia umat Islam kepada Allah dan Rasul-Nya. (Baca: ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah)
Pengakuan lain dari Romly, peserta pertemuan disuguhi pemutaran video. Namun ia menolak menjelaskan isi video. Menurut ia, video itu hanya sebagai pengisi acara sebelum berbuka puasa bersama berlangsung. "Saya tidak bisa menjelaskan karena waktu itu mondar-mandir sendirian. Saya satu-satunya juru bicara Ansharul Khilafah di Jawa Timur," tutur Romly.
Kepala Kepolisian Sektor Dau Ajun Komisaris Supari meminta kepada Romly untuk tidak mengadakan kegiatan yang menyimpang, apalagi berhubungan dengan ISIS.
"Meski terdapat foto pemimpin ISIS di undangan, kegiatan itu sama sekali tidak terkait dengan ISIS, dan di Dau sini tidak ada sarang ISIS. Itu pengakuan dari Saudara Romly, kata Supari.
ABDI PURMONO
Baca juga:
Deklarasi ISIS di Malang, Bupati:Tidak Kecolongan
10 Ribu Pendukung Prabowo Diklaim Bakal Datangi MK
Polisi Tahan Lima Tersangka Pemeras TKI di Bandara
Di Gaza, Warga Kuburkan Jasad di Kulkas