Lebaran, Pengusaha Bus Rugi Rp 4 Miliar Per Hari  

Petugas mengatur lalu lintas pemudik di simpang tiga pintu keluar Tol Pejagan, Brebes, Jateng, 23 Juli 2014. Satlantas Polres Brebes berlakukan buka tutup jalan secara kondisional dan alihkan kendaraan dari Barat ke Selatan, akibat jembatan pantura Comal amblas. ANTARA/Oky Lukmansyah
Petugas mengatur lalu lintas pemudik di simpang tiga pintu keluar Tol Pejagan, Brebes, Jateng, 23 Juli 2014. Satlantas Polres Brebes berlakukan buka tutup jalan secara kondisional dan alihkan kendaraan dari Barat ke Selatan, akibat jembatan pantura Comal amblas. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.COSemaang - Pengusaha Angkutan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Jawa Tengah yang melayani rute ke Jakarta mengaku merugi saat melayani angkutan Lebaran tahun ini. Kerugian itu disebabkan oleh kerusakan infrastruktur Jembatan Comal di Kabupaten Pemalang yang menimbulkan akses perjalanan angkutan mereka terganggu total. (baca: Lebaran, Pendapatan Angkutan Darat Merosot)

"Hasil koordinasi antar pemilik bus membuktikan bahwa mereka merugi," kata Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Tengah Edi Sugiri di Semarang, Selasa, 5 Agustus 2014.

Rata-rata satu angkutan bus AKAP itu merugi hingga Rp 2 juta per dua hari. Bila total jumlah angkutan bus yang dimiliki anggota Organda di Jawa Tengah mencapai 4 ribu unit, maka kerugian bisa mencapai Rp 8 miliar dalam waktu dua hari sekali atau Rp 4 miliar per hari. (baca: Solar Dibatasi, Operasional Bus AKAP Terganggu)

Menurut Sugiri, para pengusaha angkutan bus yang mengambil rute daerah di Jateng ke Jakarta salah memprediksi waktu tempuh perjalanan ketika Jembatan Comal tak bisa dilalui. Pengusaha semula memperkirakan perjalanan bus asal Solo ke Jakarta bisa sampai 26 jam. Faktanya, perjalanan molor jauh hingga hampir 40 jam.

"Akibatnya perjalanan bus hanya bisa dilakukan satu kali dalam dua hari. Ini benar-benar merugikan karena biasanya kami melakukan pulang pergi dalam waktu sehari semalam," Sugiri menjelaskan. (baca:Organda Solo Tuntut Kenaikan Tarif Bus)

Organda berencana mengajukan protes ke pemerintah terkait kerugian yang diakibatkan oleh kondisi infrastruktur jembatan itu. Ia berharap ada kebijakan khusus pemerintah Jateng terkait kerugian para pengusaha yang diklaim ikut membantu layanan angkutan Lebaran itu.

Pakar Transportasi dan Angkutan Jalan Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, Djoko Setijowarno, menilai pengusaha angkutan bus paling kena dampak atas kerusakan infrastruktur Jembatan Comal. "Mereka sudah jatuh tertimpa tangga. Jelas rugi karena operasional tak didukung infrastruktur yang baik," kata dia ketika dihubungi, Selasa, 5 Agustus 2014. 

EDI FAISOL

Baca juga:
Tim Prabowo Minta Pemilihan Ulang di 33 Provinsi
Dirjen Pemasyarakatan Benarkan Foto Baiat Ba'asyir di LP
12 Pria Disunat Paksa atas Permintaan Istri Mereka
Progres 98 Bikin Rusuh di KPK
Menkopolhukam Perintahkan Tifatul Blokir Konten ISIS