Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Pencernaan, Komodo KBS Mati  

Editor

Irfan Budiman

image-gnews
Komodo yang mati dibawa ke ruang uji forensik di Kebun Binatang Surabaya, untuk ditemukan penyebab kematiannya (1/2). Sebanyak 3 satwa ditemukan mati yaitu Singa Afrika, Kijang, dan Komodo pada awal tahun 2014. TEMPO/Fully Syafi
Komodo yang mati dibawa ke ruang uji forensik di Kebun Binatang Surabaya, untuk ditemukan penyebab kematiannya (1/2). Sebanyak 3 satwa ditemukan mati yaitu Singa Afrika, Kijang, dan Komodo pada awal tahun 2014. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Seekor komodo koleksi Kebun Binatang Surabaya ditemukan mati di kandangnya, Kamis, 7 Agustus 2014. Komodo jantan itu diduga mengalami gangguan saluran pencernaan.

"Kemungkinan mati pada pukul 04.00 dan baru ditemukan pukul 06.00 di kandangnya oleh keeper," kata Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya drh Liang Kaspe kepada wartawan, Kamis, 7 Agustus 2014. (Baca: Diduga Sinusitis, Seekor Komodo Mati di KBS)

Menurut Liang, komodo tersebut masih makan pada 5 Agustus 2014. Untuk komodo dewasa, jadwal makan dilakukan setiap tanggal 5 dan 20. Sedangkan untuk komodo anakan, jadwal makan dilakukan seminggu dua kali, Rabu dan Sabtu. (Baca: Lagi, Ketua PKBSI Tak Penuhi Panggilan Polisi)

Hasil otopsi menunjukkan adanya gangguan saluran pencernaan karena terdapat bintik-bintik merah di dinding usus dan lambung. Selain itu, ada sisa tulang di lambungnya dan sisa daging yang sudah berupa cairan di usus. "Tapi untuk tepatnya masih diperiksa laboratorium," kata Liang. (Baca: Direksi Kebun Binatang Surabaya Pecah)

Diakui Liang, komodo jantan itu juga mengalami bekas luka pada tubuh bagian luar. Namun, kata Liang, hal itu lumrah karena komodo memang sering berkelahi. Apalagi sekarang ini musim kawin dan beberapa komodo sudah bertelur. "Komodo jantan yang mati juga pernah jadi bapak tiga kali," ujarnya. (Baca: Banyak Satwa Mati, KBS Dituding Salah Kelola)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ditanya soal kelebihan kapasitas, Liang pun menampiknya. Sebab, meski jumlahnya mencapai 72 ekor, komodo-komodo itu tidak dikumpulkan di satu tempat. Mereka dikelompokkan berdasarkan umur. Saat ini, dari 72 ekor yang tersisa, 7 di antaranya berkelamin jantan, 6 ekor betina, dan 59 ekor anakan yang belum diketahui jenis kelaminnya.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Topik terhangat:
Arus Mudik 2014 | MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Ancaman ISIS

Berita terpopuler lainnya:
Ini Rapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

27 Juli 2020

Petugas Kebun Binatang Surabaya menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang satwa setelah diputuskan menutup area wisata itu 17-29 Maret 2020. Penutupan untuk mencegah mewabahnya virus corona. (Kukuh SW)
Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

Pengunjung Kebun Binatang Surabaya yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius akan diminta menuju ruang pelayanan kesehatan


Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

26 Juni 2020

Petugas Kebun Binatang Surabaya menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang satwa setelah diputuskan menutup area wisata itu 17-29 Maret 2020. Penutupan untuk mencegah mewabahnya virus corona. (Kukuh SW)
Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini masih mematangkan prosedur protokol kesehatan di Kebun Binatang Surabaya.


Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

31 Juli 2019

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi bayi gajah Sumatera yang baru lahir di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (30/7/2019). Risma menamai bayi gajah itu
Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberi nama Dumbo pada bayi gajah Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Surabaya.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.