TEMPO.CO, Semarang - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Ahmad Darodji, menyatakan paham yang disebarkan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) haram diikuti. Menurut dia, gerakan ISIS sudah terindikasi masuk ke Jawa Tengah. (Baca: Enam Wilayah Indonesia Waspada Penyebaran ISIS)
“Kami menolak berkembangnya ISIS masuk ke Indonesia,” kata Darodji seusai mengikuti rapat di kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu, 6 Agustus 2014. Darodji menambahkan MUI Pusat juga akan mengeluarkan fatwa haram terhadap ISIS pada hari ini, Kamis, 7 Agustus 2014.
Berbagai pihak yang berkepentingan dengan penanganan dan perkembangan ISIS kemarin bertemu Gubernur Ganjar Pranowo di kantor Gubernuran Jawa Tengah. Selain Ganjar, rapat juga diikuti perwakilan dari Panglima Kodam IV Diponegoro, Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah, Polda Jawa Tengah, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah. (Baca: Endus ISIS, Intelijen Daerah Lintas Sektor Disebar)
Dalam pertemuan itu, Ganjar menyepakati tindakan MUI Jawa Tengah mengharamkan gerakan ISIS. “Saya mendukung penghapusan lambang dan tulisan dukungan ISIS yang muncul di Solo,” ujarnya.
Menurut Darodji, MUI Jawa Tengah juga akan mengumpulkan 35 ribu pengurus dewan masjid se-Jawa Tengah guna membahas penyebaran ISIS. Pertemuan akan digelar pada Sabtu, 9 Agustus, di Hotel Semesta Semarang. Darodji menduga kelembagaan ISIS memang tidak ada di Indonesia. Tapi, kemungkinan yang mendekati adalah terbentuknya negara khilafah islam atau Daulah Islamiyah. “Justru itu yang lebih berbahaya," kata dia.
ROFIUDDIN
Topik terhangat:
Arus Mudik 2014 | MH17 | Pemilu 2014 | Ancaman ISIS
Berita terpopuler lainnya:
Ainun Najib: Next Project, Kawalpilkada.org
Google Tarik Game 'Bomb Gaza,' Dianggap Provokatif
Juru Parkir Liar di Kota Tua Raup Rp 2 Juta Sehari