TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Fahmi Idris, resmi menjadi ketua tim pemenangan Agung Laksono yang bakal mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Fahmi mengatakan keputusan resmi ditunjuk menjadi ketua tim pemenangan dilakukan Selasa malam lalu.
"Saya diminta untuk menjadi ketua tim, tidak ada salahnya juga," kata Fahmi saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 Agustus 2014. (Baca: Jabatan Ical Dianggap Tak Sah Setelah Oktober)
Nama Fahmi Idris memang sempat beredar sebagai salah satu kader yang bakal dicalonkan menjadi ketua umum Golkar. Selain dia dan Agung Laksono, ada pula nama Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, dan Ketua Golkar Airlangga Hartarto. (Baca: 12 Kegagalan Ical Menurut SOKSI)
Fahmi mengaku cukup sadar diri. "Saya sudah tua, menjadi ketua umum Golkar itu tegangannya tinggi. Saya menjadi ketua tim saja," kata dia sambil tertawa.
Bekas Menteri Perindustrian ini mengatakan ada beberapa alasan mendukung Agung Laksono. Fahmi setuju dengan sejumlah gagasan yang diajukan Agung terkait dengan perbaikan maupun visi dan misi Golkar ke depan. Misalnya, gagasan Agung untuk menyokong politikus-politikus muda Golkar. Dia menilai Menteri Koordinator Bidang Kesejahateraan Rakyat itu menjanjikan kepengurusan Golkar bakal diisi mayoritas generasi muda.
Selain itu, Agung juga berencana melakukan revitalisasi kaderisasi di internal partai. "Salah satu kelemahan besar partai besar ini yaitu gagalnya kaderisasi. Ketika ingin menampilkan bupati, wali kota, gubernur, apalagi presiden, tidak ada barangnya," kata dia.
Fahmi merasa gagasan dan janji yang dikemukakan Agung Laksono cocok dengan keinginannya untuk memperbaiki Partai Golkar yang belakangan pecah kongsi terutama karena pilpres 2014. "Sejak awal saya menginginkan itu, yang tua-tua ini berilah kesempatan bagi yang muda-muda," kata dia.
MUNAWWAROH
Terpopuler
Kabar Pembakaran Rumah Saksi Prabowo Tak Terbukti
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI
Jokowi Blusukan, Matt Arkana Menunggu 1,5 Jam