TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golongan Karya, Indra J. Piliang, mengatakan ada tiga kekuatan besar yang sesungguhnya berperan dalam pemilihan Ketua Umum Golkar. Menurut Indra, jika dipetakan dalam garis kiri ke kanan, Ketua Umum Golkar 2004-2009 Jusuf Kalla di sebelah kiri dan Ketua Umum Partai Golkar 2009 di sebelah kanan, akan cukup terlihat jelas kedekatan beberapa elite partai yang mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum Golkar berikutnya. (Baca: Migrasi Golkar Tinggalkan Ical Tunggu Putusan MK)
"Jika coba dipetakan, dari garis yang terdekat dengan JK (Jusuf Kalla) adalah Agung Laksono. Baru setelah itu ada Agus Gumiwang. Di tengah-tengah ada M.S. Hidayat. Mulai ke kanan ada Airlangga Hartarto, dan paling kanan Bang Ical itu ada Mahyuddin," kata Indra saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 Agustus 2014. (Baca: Kalla Dipastikan Tak Nyalon Ketua Umum Golkar)
Namun, Indra menerangkan, dalam pertarungan pemilihan ketua umum ini sesungguhnya tidak hanya bicara soal dukungan dari JK atau Aburizal Bakrie. Menurut Indra, jika ditarik lagi satu garis lurus di atas posisi M.S. Hidayat dalam pemetaan tersebut, akan ada nama Akbar Tandjung. "Jadi ini bisa dibilang ada pertarungan segitiga antara dua mantan ketua umum dan satu ketua umum yang masih menjabat," ujar Indra. (Baca: Aburizal Bilang Agung Laksono Tak Punya Suara)
Indra tidak dapat merinci sejauh mana masing-masing pihak, seperti Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, maupun Aburizal Bakrie, mendukung salah satu calon yang akan maju dalam pemilihan Ketua Umum Golkar. "Belum resmi juga JK dukung siapa, ARB ke siapa. Tapi, dari peta yang ada, bisa coba untuk disimpulkan saja." (Baca: Arah Koalisi Golkar Ditentukan Ketua Umum Baru)
AISHA SHAIDRA
Terpopuler:
Ini Rapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah
5 Gugatan Prabowo yang Dipertanyakan Hakim MK
PPP Sarankan Jokowi Percepat Pengunduran Diri