TEMPO.CO, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sebentar lagi menduduki kursi kepemimpinan Gubernur DKI karena Joko Widodo terpilih menjadi presiden Indonesia periode 2014-2019.
Sejarawan Jakarta, JJ RIzal, mengungkapkan kriteria yang ideal mendampingi Ahok sebagai wakil gubernur. (Baca: Jokowi Ajukan Mundur sebagai Gubernur Agustus)
Menurut dia, pendamping Ahok harus mampu mengimbangi kinerja mantan Bupati Bangka Belitung tersebut. Rizal menilai kinerja Ahok selama menjadi wagub sangat baik, sehingga cukup sulit untuk menemukan figur penyeimbang. Pendamping Ahok juga harus memiliki rekam jejak yang baik dan tipe pekerja keras sama seperti Ahok. "Ahok ini kalau menurut saya orangnya cepat panas, dalam arti positif yaitu selalu mau segera mengambil sikap untuk memecahkan permasalahan Ibu Kota," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 6 Agustus 2014.
Rizal melanjutkan, wakil gubernur juga mesti mampu mengimbangi Ahok yang kerap melontarkan pernyataan tegas. "Dibutuhkan sosok wakil yang bisa 'ngademin' Ahok," ujarnya. Secara teknis, pendamping Ahok juga harus mempunyai kemampuan memecahkan persoalan DKI, menjaga pluralisme, terutama masalah perbedaan etnis.
Namun, Rizal menolak menyebut nama yang paling cocok untuk mengisi kursi wakil gubernur DKI. "Idealnya tidak diusung pihak mana pun kecuali dipilihnya secara langsung, karena dia paling mengerti kebutuhan tim profesional yang dia inginkan," ujarnya. (Baca: Prabowo dan Megawati Penentu Calon Wagub DKI)
Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden 2014 otomatis akan membuat jabatan gubernur DKI diserahkan kepada Basuki Tjahaja Purnama yang menjabat sebagai Wakil Gubernur. (Baca juga: Empat Program Prioritas Ahok Saat Jadi Gubernur)
NURIMAN JAYABUANA
Berita Lainnya:
Empat Program Prioritas Ahok Saat Jadi Gubernur
Jadi Gubernur, Dewan DKI Siap Sokong Ahok
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub
Ahok Dikerjai Anak Buah, Soal AC sampai Mati Lampu
7 Kebijakan Jika Ahok Jadi Gubernur