TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat gaya hidup Amelia Masniari ikut buka suara tentang gaya hidup para orang kaya baru (OKB) yang ditulis BBC beberapa waktu lalu. Wanita yang biasa disapa Miss Jinjing ini mengatakan sekarang banyak orang yang mendadak kaya di daerah pedalaman Tanah Air.
"Mereka bukan tinggal di Jakarta dan Pulau Jawa. Tetapi mereka tinggal di daerah pedalaman, kabupaten dan kota baru yang ada di Indonesia," kata Miss Jinjing kepada Tempo, Rabu, 6 Agustus 2014.
Miss Jinjing menjelaskan, banyak orang kaya baru yang berasal dari daerah pedalaman di Indonesia. "Saya pernah kaget ketika menerima permintaan untuk membeli buku Miss Jinjing sebanyak 2.000 buku. Padahal harga per eksemplarnya Rp 178 ribu. Dikalikan dengan permintaan tersebut, angkanya fantastis. Dan yang bikin fantastis lagi, mereka membayarnya tunai," katanya.(Baca : Gaya Orang Kaya Baru Indonesia Diulas Media Asing)
"Yang juga membingungkan, kini pengiriman buku-buku yang aku tulis berasal dari daerah pedalaman alamatnya aneh-aneh: Nunukan, Pulau Rote, Kutai, Luwuk, pokoknya daerah pedalaman yang rata-rata memiliki bisnis batu bara, kayu dan lainnya."
Wanita yang sudah menerbitkan tujuh karya tulisan favorit, yakni Miss Jinjing Belanja sampai Mati, Miss Jinjing Rumpi sampai Pagi, Miss Jinjing Pantang Mati Gaya, Miss Jinjing Belanja sampai Mati di China, Miss Jinjing Siapa Takut Cerai? Takut Banget!, Miss Jinjing belanja sampai Mati di Tokyo, serta Miss Jinjing Girl’s Guide ini mengatakan, kemunculan orang kaya baru banyak tersebar di pedalaman.(Baca : Victoria Beckham Kaget Lihat Gaya Wanita Jakarta )
"Mereka memiliki mobil mewah Jaguar, Lamborghini, dan lainnya di tempat terpencil. Bahkan ada beberapa rumah yang memiliki area private jet. Semua low profile, bukan macam selebritas atau sosialita yang sering banci tampil, mejeng di media sosial. Mereka enggak perlu eksis karena duitnya mereka yang eksis di mana-mana," katanya.
Miss Jinjing juga menceritakan, betapa banyak OKB asal pedalaman ini yang menenteng tas berisi uang tunai rupiah dan dolar untuk melakukan transaksi apa pun. Tidak terkecuali membayar harga tas bermerek, mobil mewah, perhiasan sekelas berlian, bahkan membeli properti, seperti rumah dan apartemen.
"Dari penuturan komunitas aku, mereka pembeli properti dan tanah di Jakarta, ya, OKB dari pedalaman yang harganya merusak banget. Sebab, mereka berani membayar lebih dan tunai dibanding orang kaya di Jakarta dan Pulau Jawa yang membayar dengan kredit."(Baca : Melayani Calon Miliarder Indonesia )
Kata Miss Jinjing, jika dulu para OKB itu hanya berobat di puskesmas, kini, kalau mendadak batuk sedikit, merekalangsung terbang ke Malaysia, Singapura, Australia, Cina, atau Eropa.
"Yang menarik, banyak toko berlian dunia seperti Frank & Co, Felice, D&C sering mblusuk ke pedalaman, menyambangi pembeli para OKB ini dan menjual berlian di sana. Jualannya laris manis, seperti menjual kacang goreng, dan pembayarannya tunai dengan rupiah atau dolar. Kehadiran gerai di Jakarta sekadar etalase saja. Tetapi pembeli riilnya, ya, di sana, para OKB yang tinggal di pedalaman," ujar Miss Jinjing.
Dia pun menceritakan beberapa komunitas OKB yang tinggal di pedalaman memiliki mobil Lexus, Land Cruiser, Jaguar dan mobil mewah lain, juga jet pribadi, semata untuk mobilisasi demi kepentingan bisnis.
"Bukan buat narsis atau selfie, tapi untuk menunjang bisnis mereka, fungsional sifatnya bukan pamer. Mereka enggak butuh show off atau unjuk diri, karena mereka punya uang dan kekayaan tak berseri."
HADRIANI P.
Berita Terpopuler
Tembakau Dapat Menangkal Ebola
Dua Pasien AS Terkena Ebola Gunakan Obat Zmapp
Kisah Perjuangan Para Atlet Nasional di Televisi
Waspadai Diet Ekspres