Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tip Atasi Depresi Saat Kehilangan Pasangan

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Depresi. Inilah yang sangat mungkin menghinggapi seseorang saat kehilangan suami atau istri tercinta. Dunia menjadi gelap. Kesedihan memuncak, syok, ketakutan, rasa bersalah, kemarahan, bahkan mati rasa. Semua itu berebut menggerogoti hari-hari kehilangan.

Bagaimana mengatasinya? Menurut Dr Hayley Hirschmann, psikolog klinis dari Morris Psychological Group, Amerika Serikat, duka atas kehilangan pasangan disebut kesedihan traumatis. “Kesedihan mungkin tidak pernah pergi sepenuhnya. Tapi kesedihan dapat dikelola dengan tepat sehingga pasangan yang ditinggalkan dapat segera mencapai keseimbangan emosional,” kata Hirschmann.

Sebaliknya, tanpa penanganan yang tepat, kesedihan itu bisa berubah menjadi kesedihan akut dan depresi. Biasanya masa berkabung secara alami berlangsung hingga enam bulan. Jika lebih dari itu dan kesedihan semakin bertambah, bisa disebut sudah memasuki kesedihan akut. Dalam kondisi ini, rasa bersalah makin menguasai, terus-menerus dikungkung oleh rasa tidak percaya pada fakta kematiannya, kemudian berlanjut menjadi putus asa dalam menjalani hidup.

Demi terhindar dari kesedihan akut dan depresi, Hirschmann memberi saran. Yang utama, kata dia, adalah menonjolkan sisi positif dari masa lalu. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mampu menggali kenangan menyenangkan lebih bahagia dan sehat daripada mereka yang terjebak pada kesedihan dan berfokus pada ketidakberdayaan mereka.

Yang kedua adalah berbagilah tentang perasaan Anda kepada orang yang dekat dengan Anda. Ini akan membuat beban pikiran dan kesedihan hati menjadi berkurang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, menjaga kondisi kesehatan. Makan dengan baik, berolahraga secara teratur, dan pastikan cukup tidur. Waspada, jangan sampai jatuh ke dalam kebiasaan buruk seperti minum minuman beralkohol.

Yang terakhir, dia menyarankan untuk tidak terburu-buru membuat perubahan besar. "Tunggu beberapa saat sebelum pindah atau berganti pekerjaan. Menunggu pikiran dan hati tenang akan lebih baik karena dapat menentukan pilihan dengan tepat," katanya.

HEALTH DIGEST | INDAH P.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.