TEMPO.CO, Jakarta - Lasro Marbun menjawab kabar permintaan pengunduran dirinya dari jabatan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Lasro tidak membantah keinginan untuk mundur dan pindah. (Baca: Alasan Lasro Mundur dari Kepala Dinas Pendidikan)
Lasro beralasan, tugas mereformasi dan memperbarui tatanan di Dinas Pendidikan sudah dilaksanakan. "Saya melaporkan bahwa tugas itu sekarang sudah ada di tatanan yang mapan, sudah dilakukan sesuai arahan dan perintah Pak Gubernur dan Wakil Gubernur," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 7 Agustus 2014.
Pria itu sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana di Pemprov DKI Jakarta. Selanjutnya dia dirotasi menjadi Kepala Dinas Pendidikan menggantikan Taufik Yudi Mulyanto yang masuk Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
"Sistem dan dasar-dasarnya sudah dibangun, jadi siapa pun yang nanti meneruskan sudah mudah. Ibarat kereta, sudah ada relnya, tinggal jalan," Lasro menambahkan. (Baca: Curhat Lasro Marbun Soal Dinas Pendidikan DKI)
Lasro menjabarkan beberapa perubahan yang telah dibuatnya selama satu semester di Dinas Pendidikan. Di antaranya, memverifikasi data penerima Kartu Jakarta Pintar, memperbaiki rekrutmen struktural, memperketat penerimaan pegawai negeri sipil dari K2 atau tenaga honorer, serta menata anggaran dan kelembagaan Dinas Pendidikan. "Andai kata saya berguna, sebagai pegawai DKI saya siap untuk melakukan yang lain lagi," katanya.
Berbagai dukungan untuk Lasro mengalir. Banyak pihak meminta Lasro tetap bertugas sebagai Kepala Dinas Pendidikan, misalnya Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI). Namun Lasro justru memilih untuk tak seterusnya berada di Dinas Pendidikan. "Justru jabatan itu bukan untuk dikekepin, meskipun ini adalah dinas dengan anggaran terbesar," ujarnya. (Baca: Pangkas Korupsi, ICW Minta Lasro Marbun Tak Mundur)
Menurut Lasro, dirinya merasa cukup meletakkan dasar-dasar perubahan di Dinas Pendidikan. "Biar yang lain yang teruskan, sama seperti yang membuat Undang-Undang Dasar 1945, kan, tidak seterusnya melaksanakan," katanya. "Kalau saya yang buat formatnya dan saya yang laksanakan sendiri malah bahaya, nanti jadi merasa paling tahu." (Baca: Ini Rapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun)
ANGGRITA DESYANI
Berita Lainnya:
Siapa Bachrumsyah, Pria dalam Video Pendukung ISIS
Kubu Prabowo-Hatta Tak Gubris Cibiran Pengamat
Merasa Kecewa, Pendukung Prabowo Pindah Dukungan