TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bursa Efek Indonesia Frederica Widyasari Dewi menyatakan potensi investor di kalangan akademikus, khususnya mahasiswa, cukup besar. Selama empat bulan melakukan roadshow ke beberapa kampus, BEI mencatat ada 4.800 investor baru dari kalangan mahasiswa.
Namun upaya itu dinilai belum optimal karena berbenturan dengan momen puasa. "Kami tetap mengapresiasi hasil roadshow tersebut, walaupun memang ada hal menyulitkan untuk menambah investor," kata Frederica saat ditemui di BEI, Kamis, 7 Agustus 2014.
Salah satu kendala yang sering dihadapi mahasiswa adalah keharusan menggunakan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Padahal kebanyakan mahasiswa belum memiliki NPWP. Akibatnya, mereka terpaksa menggunakan milik orang lain.
Permasalahan seperti itu, kata Frederica, sudah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Selain mempermudah peraturan perdagangan untuk meningkatkan jumlah investor, BEI juga sudah membebaskan biaya sebesar Rp 33 ribu yang biasanya dikenakan saat online trading.
Menurut Frederica, potensi besar dari kalangan pelajar kini memang semakin terlihat. Jika dulu edukasi terhadap pelajar dan mahasiswa ditujukan untuk investasi jangka, saat ini mahasiswa justru sudah menjadi pasar itu sendiri. Apalagi mahasiswa dan pelajar saat ini sudah semakin terbiasa dengan Internet.
"Akademisi biasanya lebih suka menanamkan dananya pada investasi langsung daripada reksa dana. Ini karena mereka lebih menguasai teori. Adapun reksa dana biasanya justru diminati kalangan ibu rumah tangga," katanya.
BEI sejak beberapa bulan lalu melakukan roadshow ke beberapa kampus di daerah. Roadshow dilakukan dalam rangka sosialisasi dan edukasi guna meningkatkan jumlah investor. (Baca:Risiko Meningkat, Indeks Saham di Posisi Rawan )
Frederica menyebutkan saat ini jumlah investor di pasar modal baru 439 ribu. Padahal, idealnya, jumlah investor setidaknya 1 persen dari jumlah penduduk Indonesia, yang mencapai 240 juta jiwa.
Jika dilihat secara nilai kepemilikan, saat ini investor asing pada saham memang lebih besar. Namun, jika dilihat dari jumlah nasabah, investor lokal lebih banyak. "Jumlah 439 ribu itu hanya investor saham, belum termasuk reksa dana," katanya.
Walaupun diakui masih jauh dari harapan, pencapaian tersebut layak diapresiasi karena untuk pertama kalinya jumlah investor menembus angka 400 ribu. Adapun pada 2009 jumlah investor sebanyak 150 ribu.
FAIZ NASHRILLAH
Baca juga:
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah
5 Gugatan Prabowo yang Dipertanyakan Hakim MK
Orang Kaya Baru Indonesia Tersebar di Pedalaman
Merasa Kecewa, Pendukung Prabowo Pindah Dukungan