TEMPO.CO, Jakarta - Leader Mavrodi Mondial Moneybook (MMM) wilayah Bekasi, Hartono, mengatakan pengembalian dana sebanyak 30 persen setiap bulan bukanlah bunga atau riba. Dana plus itu merupakan keuntungan yang dibagi kepada anggota MMM dari penjualan uang virtual.
"Jadi, MMM menciptakan uang virtual, lalu diperjualbelikan. Sehingga, ketika PH (profit help atau penyetor dana) membeli makro, misalnya Rp 1 juta, saat menjual, harganya sudah tinggi," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 Agustus 2014.(Baca: Anggota Arisan MMM Capai 2 Juta)
Makro, kata Hartono, merupakan sebutan untuk nilai pertumbuhan yang dipilih. Ada dua jenis pilihan pertumbuhan, yakni pada Senin dan Kamis sebesar 10-11 persen, serta Selasa dan Rabu 8 persen. Pertumbuhan ini merupakan sistem otomatis dari server pusat di Rusia. "Dari sistemnya begitu. Sulit menjelaskan," ujarnya.
Pencairan "profit" tersebut tidak harus menunggu sampai akhir bulan, namun pada hari ke-15, PH dapat mengambil profit tersebut sesuai dengan pilihan nilai pertumbuhannya. Namun, di sisi lain, Hartono menegaskan, MMM bukan sarana investasi atau arisan berantai. MMM hanya wadah komunitas penggalangan dana kemanusiaan yang bersifat sukarela. (Baca: YLKI Ogah Bantu Korban Arisan MMM)
"Tidak ada sistem website berbayar juga. Website kami gratis, tidak ada pungutan sepeser pun untuk pengoperasiannya," tutur Hartono.
MMM telah memiliki anggota sekitar dua juta orang per Juli 2014. Padahal, pada Maret 2014, jumlah anggota masih 350 ribu. Anggota tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, antara lain, Jabodetabek, Aceh, Medan, serta kota-kota besar lain di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan wilayah Indonesia timur. (Baca: Analis: OJK Semestinya Awasi Arisan MMM)
DEWI SUCI RAHAYU
Baca juga:
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah
5 Gugatan Prabowo yang Dipertanyakan Hakim MK
Orang Kaya Baru Indonesia Tersebar di Pedalaman
Siapa Bachrumsyah, Pria dalam Video Pendukung ISIS
Kubu Prabowo-Hatta Tak Gubris Cibiran Pengamat