TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung tak sekadar berlangsung di lapangan semata. Pendukung kedua tim kerap bentrok seusai pertandingan. Bahkan, pada 27 Mei 2012, kala Persija menjamu Persib di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, terjadi pengeroyokan yang berujung meninggalnya tiga pendukung.
Insiden susulan seusai laga Persija kontra Persib membuat Kepolisian Daerah Metro Jaya melarang para pendukung Persib atau The Viking datang ke stadion. Panitia pelaksana pertandingan Persib dan Persija kerap kesulitan mendapatkan izin dari polisi untuk menggelar laga klasik ini.
Namun Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Persija Hanif Ditya mengatakan Polda Metro Jaya telah mengeluarkan izin pertandingan Ahad, 10 Agustus 2014. "Polisi sudah memberi izin," tuturnya, Jumat, 8 Agustus 2014.
Polisi juga akan memberikan pengawalan khusus kepada semua pemain dan ofisial Persib Bandung. "Mereka akan mengawal Persib dari hotel ke stadion," kata Hanif.
Bahkan The Jakmania--sebutan pendukung Persija Jakarta--ingin berpartisipasi dalam proses pengamanan pemain Persib. Hal itu dilontarkan oleh Ketua The Jakmania Larico Ranggamone, yang mengaku ingin ikut serta dalam pengamanan pemain Persib. "Kami siap membantu polisi dalam proses pengamanan. Kami tinggal menunggu instruksi Polda Metro saja," ujar Larico.
Menurut dia, inisiatif pengamanan yang ditawarkan oleh The Jakmania merupakan realisasi dari deklarasi damai yang disepakati pada 11 April 2014. Larico berharap langkah ini bisa meredam upaya oknum pendukung Persija yang berniat mengganggu para pemain Persib.
Sebelumnya, pada 22 Juni 2012, rombongan pemain Persib dan ofisial diserang orang tak dikenal ketika akan bertanding melawan Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Para pelaku menyerang tak lama setelah bus keluar dari tempat penginapan. Walhasil, rombongan Persib memilih membatalkan pertandingan dan pulang ke Bandung. (Baca juga: Persib Vs Persija, Viking dan The Jak Tawuran)
Salah satu pemain Persija, Ismed Sofyan, berharap The Jakmania bisa bersikap tertib kala menyaksikan laga Ahad nanti. "Alhamdulillah, laga bisa digelar di GBK. Saya harap penonton bisa tertib karena, kalau rusuh, bisa merugikan klub," tutur Ismed.
ADITYA BUDIMAN