TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj menyatakan siap mengajukan sederet nama bila pemerintahan Joko Widodo kelak mempercayakan posisi Menteri Agama kepada anggotanya. Namun, kata Said, sampai saat ini belum ada pembicaraan calon Menteri Agama dari Nahdlatul Ulama.
"Tapi kami sudah menyiapkan beberapa nama yang dapat diusulkan," ujar Said ketika ditemui di gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2014. (Baca: 85 Ribu Orang Usulkan Nama Menteri ke Jokowi)
Baca Juga:
Ihwal nama, Said enggan menyebutkan kandidat yang akan diajukan oleh NU. Dia berharap pemerintahan Jokowi mau melirik nahdliyin untuk jabatan yang Said anggap sensitif tersebut. Bahkan, andai Jokowi kelak meminta sepuluh orang, tutur Said, NU bisa memenuhi. (Baca: Ketum Partai Jangan Jadi Menteri Kabinet Jokowi)
Dalam sejarah pemerintahan, sudah cukup banyak perwakilan NU yang menjabat Menteri Agama Republik Indonesia. Di antaranya adalah KH Wahid Hasyim, KH Fathurrahman Kafrawi, KHMasjkur, KH Muhammad Ilyas, KH M. Wahib Wahab, KH Saifuddin Zuhri, Prof Dr Said Agil Husin Al-Munawar, Muh. Maftuh Basyuni, dan terakhir pada kabinet Indonesia Bersatu II, Lukman Hakim Saifuddin, yang menggantikan Suryadharma Ali.
Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo, mengatakan tak akan melakukan proses lelang jabatan dalam memilih menterinya kelak. Jokowi akan memiliki tim headhunter yang bertugas memburu orang-orang yang akan dijadikan menteri.
"Lelang bagaimana? Mengapa lelang? Kita ini sekarang sedang memburu. Tidak ada proses lelang. Kita memburu," tuturnya di Pasar Notoharjo, Solo, Sabtu dua pekan lalu. Jokowi menegaskan bahwa ia menggunakan segala cara untuk merekrut orang yang akan dijadikan menteri, dari menggunakan headhunter sampai minta masukan ke publik.
AISHA SHAIDRA
Terpopuler:
Merasa Kecewa, Pendukung Prabowo Pindah Dukungan
Begini Celah Penipuan dalam Arisan MMM
Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Petanya
Roro Jonggrang Masih Jadi Topik Hangat Twitter
Pria Ini Mengaku Presiden ISIS Regional Indonesia