TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Air Asia keberatan dengan pemindahan layanan imigrasi dari Terminal 3 ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Pemindahan dinilai terburu-buru dan dipastikan berdampak besar pada layanan maskapai dengan jumlah penumpang tujuan internasional terbanyak di Indonesia itu.
"Kami keberatan karena risikonya terlalu besar buat layanan dan ribuan penumpang Air Asia," kata juru bicara Indonesia Air Asia, Audrey Progestama Petriny, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 9 Agustus 2014.
Pemindahan layanan imigrasi yang akan berlaku mulai besok, Ahad, 10 Agustus 2014, dipastikan akan berdampak terhadap mobilisasi penumpang tujuan internasional. Sebab, menurut Audrey, dengan pindahnya layanan imigrasi ke Terminal 2, mau tidak mau penumpang Air Asia yang mencapai 4.000 orang per hari harus bolak-balik ke Terminal 3 dan Terminal 2.
"Sesampai di Terminal 3, penumpang check in dulu, lalu ke Terminal 2 menggunakan bus, antrean imigrasi, dan kembali lagi ke Terminal 3 untuk naik ke pesawat," katanya.
Proses itu, kata Audrey, membutuhkan waktu yang cukup lama dan sangat tidak efektif bagi penumpang Air Asia. "Proses imigrasi yang panjang dan melelahkan akan dirasakan penumpang kami," ujarnya.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan Air Asia, untuk proses mendapatkan layanan imigrasi dibutuhkan waktu hingga 75 menit. "Asumsinya, di imigrasi Terminal 2 tidak antre dan penumpang tidak membawa apa-apa," kata Audrey.
Audrey membayangkan jika hal itu terjadi pada penumpang yang sudah berusia uzur, wanita hamil, ibu yang membawa anak-anak, dan penumpang yang memiliki keterbatasan (penyandang cacat).
Soal pemindahan imigrasi tersebut, menurut Audrey, sudah mereka terima secara tertulis dari Otoritas Bandara dan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Surat pemberitahuan tertanggal 24 Juli 2014 tersebut baru mereka terima pada 6 Agustus 2014 lalu. "Dan, bagi kami, itu sangat mendadak. Tentunya kami tidak bisa membuat persiapan maksimal dalam menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan," katanya.
Secara terpisah, General Affair Manager Bandara Soekarno-Hatta Yudis Tiawan membenarkan rencana pemindahan imigrasi ke Terminal 2. "Tapi itu bukan kewenangan kami (PT Angkasa Pura II)," katanya. Menurut Yudis, itu kewenangan Otoritas Bandara dan Imigrasi Bandara.
JONIANSYAH
Baca juga:
Ketua Gerindra Jakarta Ancam Culik Ketua KPU
SBY Buka Suara Soal Pencopotan KSAD Budiman
Lewat Twitter, Presiden Azerbaijan Umumkan Perang
MK Izinkan KPU Buka Kotak Suara