TEMPO.CO, Jakarta - Kepala UP Transjakarta Pargaulan Butar Butar meminta Inobus selaku produsen bus gandeng Transjakarta yang patah pada Kamis, 7 Agustus 2014, segera bertindak melakukan pemeriksaan. Hal ini, kata dia, untuk memastikan penyebab pasti kerusakan bus itu.
"Saya sudah minta mereka untuk ketemu dan datang memeriksa bus tersebut. Sebagai produsen, mereka kan harus tahu kualitas barang mereka," kata Pargaulan ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 9 Agustus 2014. (Baca: Cara Dishub Cari Penyebab Bus Transjakarta Patah)
Bus gandeng Transjakarta dengan nomor DMR-005 mengalami patah pada bagian sambungan saat beroperasi di Koridor XI (Pulo Gebang-Kampung Melayu). Bus yang lulus uji kir bulan Juli lalu itu diproduksi oleh Inobus dengan PT INKA sebagai karoserinya.
Dugaan sejauh ini, bus rusak akibat jalur Transjakarta yang rusak (tidak rata). Jalur tak rata membuat sambungan bus panas yang memicu bautnya untuk lepas. Namun tak sedikit juga tudingan bahwa bus rusak karena kualitas produksi Inobus yang buruk.
Menurut Pargaulan, Inobus harus menjawab tudingan yang beredar tersebut dengan memeriksa langsung bus yang patah dan bus-bus mereka yang lain. Dengan begitu, kata dia, bisa diketahui penyebab bus patah sesungguhnya. (Baca: Pengamat: Transjakarta Gandeng Berkualitas Jelek)
"Seperti produsen mobil pada umumnya, kalau ada masalah dengan produk mereka, kan, mereka langsung periksa. Kalau ada cacat produksi, mereka bisa tarik," ujarnya.
Ditanyai apakah insiden bus gandeng patah ini membuat pihaknya ketakutan memakai bus gandeng, terutama produksi Inobus, Pargaulan menjawab tidak. Menurut dia, jika pihaknya ketakutan, operasional bus Transjakarta bisa terganggu.
"Sekarang fokus kami memastikan dulu penyebabnya apa. Kalau penyebabnya benar jalan, berarti perbaikan jalur Transjakarta harus dipercepat. Saya akui tak semua jalur Transjakarta itu mulus," ujarnya. (Baca: Cara Dishub Cari Penyebab Bus Transjakarta Patah)
Sejauh ini, pemeriksaan bus yang patah masih berjalan. Pihak Dinas Perhubungan bersama Transjakarta melakukan sejumlah pemeriksaan, mulai pemeriksaan sopir hingga kondisi bus. Target mereka, pemeriksaan selesai pekan depan sehingga laporan bisa langsung diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama secepatnya.
ISTMAN M.P.
Baca juga:
Ketua Gerindra Jakarta Ancam Culik Ketua KPU
SBY Buka Suara Soal Pencopotan KSAD Budiman
Lewat Twitter, Presiden Azerbaijan Umumkan Perang
MK Izinkan KPU Buka Kotak Suara
Saksi Prabowo Bikin Hakim MK Geleng Kepala