Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fadel Akui Sigi SMRC Relevan  

Editor

Budi Riza

image-gnews
Hasil survei tantangan calon presiden populer dua tahun menjelang Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (8/7). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Hasil survei tantangan calon presiden populer dua tahun menjelang Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (8/7). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan pakar tim pemenangan Prabowo-Hatta, Fadel Muhammad, mengatakan sigi yang dibuat oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sudah tepat menggambarkan kondisi riil di masyarakat. Fadel sepakat bahwa mayoritas masyarakat puas terhadap pelaksanaan pemilihan presiden 2014.

"Namun kalau ada suara minoritas yang tak puas, ya kita hargai dong," kata Fadel di Hotel Sari Pan Pacific, Ahad, 10 Agustus 2014. Ia mengharap agar masyarakat sabar menunggu keputusan di Mahkamah Konstitusi. (Baca: Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya)

Fadel juga turut mendampingi Prabowo di Mahkamah Konstitusi Senin lalu. Ia menilai saat itu Prabowo tampak emosi lantaran di beberapa tempat pemungutan suara bekas Komandan Jenderal Kopassus itu mendapatkan nol suara. Prabowo, kata Fadel, menganggap tak mungkin jika ada saksi dari partainya di TPS tersebut tak memilih dirinya.

"Namun kalau kenyataannya demikian ya bagaimana lagi," kata Fadel.

Fadel juga bercerita tentang kejadian seusai Prabowo mencontohkan pemilihan di Korea Utara. Fadel membisiki Prabowo bahwa di Korea Utara tak ada pemilihan umum. Bahkan, kata dia, parlemen saja ditunjuk. "Prabowo baru tahu dan kami tertawa saja," kata dia.

Fadel menganggap gaya totalitarian era Soeharto dalam pemilihan legislator dan presiden sudah tak ada lagi. "Saya ini dulu pelaku. Jadi bisa saya bandingkan," kata dia. (Baca: Mayoritas Masyarakat Puas Pilpres 2014)

Menurut dia, di Kendari, Sulawesi Tenggara, saat itu bisa ditentukan berapa persentase suara Golkar. "Padahal pemilihan di TPS belum selesai," kata dia. Model itu sekarang tak ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, hasil sigi SMRC menunjukkan mayoritas responden puas terhadap penyelenggaraan pemilihan presiden 2014. Sebanyak 77,9 persen responden menilai pilpres berlangsung bebas dan jujur, 10,9 persen menganggap pilpres bebas dan jujur namun banyak masalah, serta 2,3 persen yang tak puas.

"Kalau ada elite yang berkata pemilu banyak kecurangan, itu adalah penilaian minoritas," kata Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan. (Baca: Relawan Prabowo Minta KPU Diadili)

Sigi SMRC ini dilakukan atas kerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia dan Comparative National Election Project (CNEP), sebuah yayasan yang berkantor pusat di Ohio State University, Amerika. CNEP mengamati pemilihan umum dan ada di sekitar 30 negara.

Sigi berlangsung dari 21 hingga 26 Juli 2014 di 33 provinsi. Ada 1.200 responden dari riset ini yang dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling. Namun, saat wawancara hanya ada 1.041 responden yang bisa dianalisis. Margin of error riset ini sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Baca juga:
Warga Solo Hapus Mural Bergambar Bendera ISIS
KPK Periksa Ajudan Bupati Karawang
Agnes Mo dan Siwon Super Junior Saling Merindu
OPM Serang Konvoi Brimob di Papua

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kinerja Jokowi Terus Menurun, Relawan LGP Minta Reshuffle Disegerakan

27 April 2022

Presiden Joko Widodo (berdiri) didampingi Wapres Ma'ruf Amin (keempat kanan) mengumumkan enam orang calon menteri baru di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020. Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet untuk pertama kalinya selama 14 bulan pemerintahan periode kedua.  ANTARA FOTO/Setpres/Laily Rachev/handout
Kinerja Jokowi Terus Menurun, Relawan LGP Minta Reshuffle Disegerakan

LGP mendukung agar Jokowi segera melakukan reshuffle kabinet..


SMRC Prediksi Pilpres 2024 Digelar 2 Putaran, Ini Alasannya

22 April 2022

Pendiri SMRC, Saiful Mujani, menjelaskan hasil survei nasional lembaganya terkait NKRI dan ISIS di Jalan Cisadane Nomor 8, Cikini, Jakarta, 4 Juni 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
SMRC Prediksi Pilpres 2024 Digelar 2 Putaran, Ini Alasannya

SMRC memprediksi Pilpres 2024 akan digelar dua putaran karena persaingan calon yang ketat.


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Survei SMRC: 55 Persen Responden Menilai Korupsi Semakin Banyak

29 Desember 2020

Ilustrasi korupsi
Survei SMRC: 55 Persen Responden Menilai Korupsi Semakin Banyak

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat mayoritas warga menilai korupsi makin banyak terjadi.


SMRC: 52 Persen Responden Anggap Pusat Gerak Cepat Soal Covid-19

17 April 2020

Ilustrasi tes cepat (rapid test) COVID-19. (ANTARA/HO-Pokja Jakarta Selatan
SMRC: 52 Persen Responden Anggap Pusat Gerak Cepat Soal Covid-19

Mayoritas warga Jawa tengah (73 persen), Jawa Timur (68 persen), dan DKI (62 persen) menilai pemerintah provinsi bergerak cepat menghadapi Covid-19.


SMRC: Publik Puas Kinerja Ekonomi Jokowi

8 Oktober 2018

SMRC menyatakan Joko Widodo mendapat skor paling tinggi dalam survei kriteria kualitas personal, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018.
SMRC: Publik Puas Kinerja Ekonomi Jokowi

SMRC lewat surveinya menemukan kepuasan masyarakat di bidang ekonomi, politik, dan hukum pada masa pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi - Jusuf Kalla.


Survei Peluang Jokowi Menang Menguat, Timses: Tak Boleh Lengah

7 Oktober 2018

Kelompok relawan yang mengatasnamakan diri Relawan Generasi Milineal atau #GenMilineal mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019 di Rumah Aspirasi, Menteng pada Sabtu, 6 Oktober 2018. Dewi Nurita/TEMPO
Survei Peluang Jokowi Menang Menguat, Timses: Tak Boleh Lengah

SMRC hari ini mengumumkan hasil siginya, yakni tingkat keterpilihan Jokowi - Ma'ruf Amin 60,4 persen dan Prabowo - Sandiaga 29,8 persen.


SMRC: Pemilih Tetap Prabowo Tak Lari karena Kasus Ratna Sarumpaet

7 Oktober 2018

Aktivis Ratna Sarumpaet bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto si sebuah tempat yang dirahasiakan di Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018. Foto: Istimewa
SMRC: Pemilih Tetap Prabowo Tak Lari karena Kasus Ratna Sarumpaet

Menurut Direktur SMRC Djayadi Hanan, pemilih tetap Prabowo relatif tak terpengaruh dengan kasus Ratna Sarumpaet.


Survei SMRC: Peluang Jokowi Memenangi Pilpres 2019 Menguat

7 Oktober 2018

Dua calon presiden, Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto, menyapa hadirin dalam acara Deklarasi Kampanye Damai di halaman Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad, 23 September 2018. Dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tampil kompak mengenakan pakaian adat. REUTERS/Darren Whiteside
Survei SMRC: Peluang Jokowi Memenangi Pilpres 2019 Menguat

Hasil survei teranyar SMRC mencatat elektabilitas Jokowi mengalami peningkatan dari Mei sampai September 2018.