TEMPO.CO, California - Dalam waktu singkat, Facebook Messenger menjadi aplikasi terpopuler di dua toko aplikasi online, iTunes App Store dan Google Play. Orang penasaran ingin menjajal aplikasi chatting yang dibuat terpisah dengan Facebook ini. Meski banyak diunduh, Facebook Messenger ternyata menuai kritikan.
Sebagai contoh, dari lima bintang penilaian di iTunes, Facebook Messenger hanya mendapat satu bintang. "Di Google Play, 94 persen pengunjung berkomentar negatif," tulis situs Mashable, Senin, 11 Agustus 2014. (Baca juga : Malaysia Pertimbangkan Blokir Facebook)
Pengunjung Google Play menganggap tidak ada yang istimewa dengan Facebook Messenger. "Tidak heran mengapa banyak orang meninggalkan Facebook karena sudah menciptakan aplikasi bodoh," tulis pengunjung Google Play yang tidak menyebutkan namanya. (baca juga :Lindungi Pusat Data, Facebook Akuisisi PrivateCore)
Pengunjung itu juga mengungkapkan kekesalannya terhadap Facebook Messenger. Menurut dia, aplikasi tersebut merugikan pengguna telepon pintar karena besarnya ukuran file yang memakan kapasitas memori.
Di toko aplikasi tidak dicantumkan secara spesifik mengenai ukuran file Facebook Messenger. Hanya tertera keterangan yang menyebutkan ukuran tergantung pada perangkat yang digunakan. Sementara itu, aplikasi sejenis, WhatsApp, mencantumkan secara jelas ukuran file-nya, yakni 15 megabita.
Firma yang bergerak dalam bidang riset digital, Annie, mengatakan keluhan terhadap aplikasi chat ini tidak hanya terjadi di negara asal Facebook, Amerika Serikat. Riset Annie melaporkan, sebagian besar pengguna Facebook Messenger yang mengunduh lewat iTunes hanya memberikan satu-dua dua bintang.
Apa sebab Facebook Messenger begitu dibenci? Faktor pertama adalah keamanan. Aplikasi ini memungkinkan adanya panggilan telepon masuk tanpa ada izin dari penggunanya. Panggilan dikhawatirkan berasal dari aplikasi yang merugikan, misalnya malware. (Baca juga: Facebook Messenger Hadir di iPad)
Facebook Messenger juga dapat membaca kontak di buku telepon. Setelah kontak terbaca, selanjutnya secara otomatis data call log akan tersimpan. "Ini jelas mengancam data pribadi pengguna," ujar penulis artikel teknologi Huffington Post, Sam Fiorella. Dia melanjutkan, Facebook Messenger mendapat tanggapan negatif karena tidak berhasi menambah pengalaman penggunanya.
Penantian Facebook dalam menghadirkan layanan pesan instan terbilang cukup lama. Sebelumnya, mereka mengandalkan menu chat Facebook dan newsfeed untuk interaksi antarpengguna. Banyak pihak menganggap Facebook gagal melengkapi konsep jejaring sosial karena belum mampu memperkuat pesan instan. Chatting diyakini sebagai dasar yang kuat bagi media sosial untuk bertahan.
MASHABLE | BUSINESS INSIDER | TECH CRUNCH | SATWIKA MOVEMENTI
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
Ini Penyebab Muncul Fenomena Jilboobs
Ical Tak Akan Maju Lagi Jadi Ketum Golkar