TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Golkar yang juga Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengatakan akan mengumpulkan seluruh sayap partai siang ini pukul 12.00 WIB. Menurut dia, pertemuan ini tak membahas mengenai pemecatannya sebagai pimpinan pusat partai beringin ini, melainkan soal rencana musyawarah nasional. (Baca: Ical: Tidak Ada Pecat-pecatan)
"Saya tak bahas pemecatan karena belum dapat surat pemecatan," kata Yorrys ketika dihubungi, Senin, 11 Agustus 2014. (Baca: Migrasi Golkar Tinggalkan Ical Tunggu Putusan MK)
Yorrys mengatakan pertemuan ini menindaklanjuti silaturahmi dengan sayap Partai Golkar pada 2 Mei kemarin. Pertemuan tiga bulan lalu membahas perlunya evaluasi terhadap Ketua Umum Aburizal Bakrie karena tak berhasil memenangi pemilihan umum legislatif. Musyawarah nasional juga perlu dihelat paling lambat 8 Oktober 2014 karena Ical juga gagal menjadi calon presiden.
Menurut Yorrys, pertemuan diadakan siang ini di rumah makan Sari Kuring, kawasan bisnis Sudirman, kata Yorrys. Pertemuan akan dihadiri pimpinan dan perwakilan seluruh organisasi Golkar dan sejumlah tokoh, seperti politikus senior Fahmi Idris dan Zainal Bintang. Kedatangan Fahmi Idris yang juga ketua tim pemenangan Agung Laksono sebagai calon ketua umum, ujar Yorrys, bukan berarti pertemuan nanti untuk menggalang dukungan ke Wakil Ketua Umum Golkar itu.
"Saya tak membicarakan calon ketua umum, siapa saja yang mau maju itu hak mereka," kata Yorrys. Dia enggan menjelaskan lebih rinci pertemuan nanti siang.
Ahad kemarin, 10 Agustus 2014, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan Aburizal telah menonaktifkan sejumlah pejabat teras. Mereka adalah Agung selaku Wakil Ketua Umum Golkar, Ketua Bidang Pemuda Golkar Yorrys Raweyai, Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Leo Nababan, Wakil Ketua Hubungan Antarlembaga Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Djasri Marin, mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar Andi Sinulingga, dan Sabil Rahman.
Penonaktifan Agung Laksono dan beberapa elite lainnya disebabkan mereka berseberangan dengan kebijakan partai. "Mereka sudah tidak mau lagi mengikuti kebijakan Ketua Umum Aburizal Bakrie," kata Fadel. Menurut dia, tak etis bila Aburizal mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tapi mereka malah mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
SUNDARI
Terpopuler
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Aburizal Bakrie: Enggak Ada Pecat-pecatan
Poempida Bantah Kabar Kalla Muntah Darah
Pembalap Denny Triyugo Tewas di Sirkuit Sentul