TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Joko Widodo, menunjuk Rini Mariani Soemarno sebagai ketua tim transisi. Ia memilih Rini karena faktor senioritas. Ia menganggap Rini punya pengalaman yang lengkap. (Baca: Hendropriyono Jadi Penasihat Tim Transisi)
Jokowi menilai karier profesional Rini cukup panjang. Selain it, Rini pernah jadi menteri mengurus birokrasi. Rini memimpin tim transisi dibantu Andi Widjajanto, Anies Baswedan, Akbar Faisal, dan Hasto Kristiyanto. (Baca: Biaya Tim Transisi Jokowi sampai Rp 1 Miliar)
“Seratus persen saya yang memilih mereka,” kata Jokowi kepada Tempo pekan lalu. Menurut Jokowi, lima orang yang ia pilih memimpin tim transisi tersebut kombinasi profesional, politikus, dan akademikus. Di PDI Perjuangan, Hasto menjabat wakil sekretaris jenderal, sedangkan Andi mantan dosen ilmu pertahanan di Universitas Indonesia. Ia dekat dengan Megawati karena ayahnya, mendiang Mayor Jenderal Theo Syafei, bergabung dengan PDIP setelah pensiun sebagai Panglima Komando Daerah Militer Udayana, Bali.
Anies Baswedan adalah Rektor Universitas Paramadina nonaktif yang selama kampanye membantu Jokowi dengan menyiapkan pidato dan materi debat di televisi. Akbar adalah politikus Partai NasDem yang menjadi salah satu sekretaris tim pemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Ternyata Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Partai NasDem Surya Paloh belum tahu struktur dan keberadaan tim ini hingga Ahad pekan lalu. Megawati yang masih di Amerika menelepon Pramono Anung, Wakil Ketua DPR dari PDIP, menanyakan soal riuh-rendahnya rencana Jokowi membentuk tim transisi pada Sabtu dua pekan lalu karena merasa tak dilibatkan sejak awal.
Tulisan lengkapnya ada di laporan utama majalah Tempo yang terbit hari ini, Senin, 11 Agustus 2014. (Baca: Tangan Mega Kantor Jokowi)
Tim Tempo
Berita Lainnya:
Ketua DPD Gerindra Ancam Tangkap Ketua KPU
Sengketa Pilpres, KPU Sulawesi Tenggara Bongkar 394 Kotak Suara
Rhoma Irama: Jika Curang, Pemenang Pilpres Terhina