TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian resor, Kantor Wilayah Kementerian Agama, dan Majelis Ulama Indonesia pada Senin, 11 Agustus 2014 turun ke seluruh SMP dan SMA sederajat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka meminta pelajar tak terpengaruh ajakan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (Baca: Warga Indonesia Tak Punya Alasan Gabung ISIS)
Polres menerjunkan seluruh perwiranya untuk menjadi pembina upacara yang dilaksanakan pada Senin pagi, 11 Agustus 2014. Kepala Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Tri Bisono Soemiharso menjadi pembina upacara di madrasah aliyah negeri didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia Muhammad Yamin. Usai upacara, Kapolres dan MUI juga berdialog dengan siswa di salah satu kelas untuk membahas bahaya ISIS. (Baca: Soal ISIS, Hasyim Muzadi: Pemerintah Lemah)
Di hadapan ribuan peserta upacara, Kapolres Banyuwangi menjelaskan tentang bahaya ISIS yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apalagi di beberapa media sosial sempat muncul video warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS. “ISIS bisa berbuat makar, bisa membunuh pada sesamanya yang tidak sependapat,” kata Tri dalam sambutannya. (Baca: Polisi Semakin Aktif Memantau ISIS)
Untuk menghentikan gerakan ISIS di Indonesia, Tri meminta pelajar tidak tergiur menerima ajakan itu. Sebaliknya, kata dia, pelajar harus lebih mengutamakan belajar karena estafet kepemimpinan berada di tangan generasi muda.(Baca:Densus dan BNPT Mesti Hati-hati Tangani ISIS)
Ketua MUI Banyuwangi, Muhammad Yamin, mengatakan, selain ke sekolah-sekolah, bahaya ISIS akan disosialisasikan melalui masjid dan musala. “Termasuk ke pondok pesantren,” kata dia. Hingga saat ini, kata Yamin, Banyuwangi masih bebas dari pengaruh gerakan ISIS. (Bafca:Kominfo Dinilai Tidak Berwenang Blokir Konten)
Aldi Prayitno, siswa Kelas XII IPA 2 MAN Banyuwangi, mengatakan sosialisasi dari polres di Banyuwangi tentang bahaya ISIS amat berguna baginya. Selama ini dia tahu tentang ISIS dari media sosial. Namun, dia meyakinkan tak akan tergoda bila diajak bergabung ke ISIS. “Bagi saya ISIS itu jahat karena boleh membunuh,” katanya.
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Aburizal Bakrie: Enggak Ada Pecat-pecatan
Poempida Bantah Kabar Kalla Muntah Darah
Pembalap Denny Triyugo Tewas di Sirkuit Sentul