TEMPO.CO, Makassar - PSM bersiap menantang Persiram Raja Ampat di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu, 13 Agustus mendatang. Kemenangan atas Persiba Bantul dengan skor 3-1 di Stadion Sultan Agung pada Jumat lalu merupakan modal berharga. "Kami ingin tren positif ini berlanjut agar bisa meraih poin maksimal," kata caretaker pelatih PSM, Assagaf Razak, kemarin.
Keberhasilan PSM membungkam Persiba Bantul memang bisa dijadikan momentum untuk bangkit. Assagaf juga ingin anak asuhannya memanfaatkan keterpurukan Persiram yang baru saja dipermalukan Persebaya pada akhir pekan lalu dengan skor 3-0. PSM berharap mampu mengikuti jejak Persebaya yang sukses mencuri tiga poin.
Keuntungan lain, masa pemulihan kondisi fisik awak PSM lebih panjang. Belum lagi, klub kebanggaan warga Sulawesi Selatan ini sudah bisa mengerahkan kekuatan penuh. Hal tersebut menyusul berakhirnya hukuman akumulasi kartu kuning dua pemain pilarnya, yakni Rasyid Bakri dan Agung Prasetyo.
Assagaf mengaku menaruh harapan besar kepada anak asuhnya. Ia ingin anak asuhnya tampil maksimal di sisa laga Liga Super Indonesia alias ISL. Terlebih, PSM dituntut bisa mencuri poin di laga krusial tersebut. "Semua kelemahan lawan mesti dimanfaatkan. Kita tidak boleh lengah dan harus mempersiapkan diri lebih baik lagi."
Lebih jauh, Assagaf menjelaskan bahwa kemenangan atas Persiba Bantul diyakininya membuat semangat dan mental anak asuhnya semakin baik. Hal itu mesti dipertahankan agar para pemain selalu berjuang mati-matian demi merebut poin. "Guna menjaga kondisi itu, selama latihan, saya selalu berupaya menciptakan suasana gembira agar tim selalu kondusif," tuturnya.
Perjuangan PSM bertahan di ISL memang belum berakhir. Mereka masih terancam di ambang jurang degradasi (peringkat kesembilan) dengan 16 poin dari 15 pertandingan. Rasyid Bakri dkk cuma unggul tiga poin atas Perseru yang berada di zona merah (peringkat kesepuluh). Kedua klub menyisakan lima pertandingan krusial yang menentukan nasib mereka.
Sedangkan Persiba Bantul, yang berada di dasar klasemen Wilayah Timur (peringkat ke-12) dengan 6 poin dari 17 laga, dipastikan turun kasta. Kekalahan oleh PSM mengubur mimpi mereka kembali berlaga di kasta tertinggi liga Indonesia musim depan. Dalam laga terakhir, gol Emile Mbamba (87') tak sebanding dengan tiga gol PSM yang dilesakkan Syamsul Chaeruddin (54'), M Baird (63'), dan M Rahmat (80').
Tabungan tiga pertandingan yang dimiliki Gajah Jawa memang tak cukup mengejar capaian poin PSM yang sekarang berada di batas zona aman. Toh, berdasarkan aturan, dua klub terbawah di setiap wilayah ISL akan terdegradasi di akhir musim ke divisi utama.
Pelatih fisik PSM, Ahmad Rum Bismar, mengatakan kondisi fisik pemainnya terbilang prima, kendati telah memainkan satu laga di akhir pekan lalu. Pihaknya juga terus mempersiapkan pemain dengan pelbagai program fisik agar bisa tampil maksimal selama 2 x 45 menit pada pertandingan selanjutnya. "Semoga bisa dipertahankan kondisinya seperti sekarang," tuturnya.
TRI YARI KURNIAWAN
Terpopuler:
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
UIN Jakarta Ungkap Kejahatan Seks ISIS
Bendera ISIS Berkibar di Samping Kantor Polisi
Imigrasi Pindah ke Terminal 2, Ini Kata Denny Indrayana
Jokowi Disalahkan Tak Ada Premium di SPBU Rest Area