TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibrahim Agustinus Medah meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk melantik bupati dan wakil bupati terpilih Sumba Barat Daya Markus Dairo Tallu-Ndara Tanggu Kaha. (Baca: Kisruh Pilkada, Gubernur NTT Bentuk Tim Terpadu)
"Untuk menghindari konflik di masyarakat, maka sebaiknya pelantikan diambil alih oleh Mendagri," kata Ibrahim kepada Tempo di Kupang, Selasa, 12 Agustus 2014. Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya yang dijadwalkan dilaksanakan pada 6 Agustus 2014 lalu dibatalkan karena ada penolakan dari DPRD setempat. (Baca: Gubernur Batal Lantik Bupati Sumba Barat Daya)
Desakan ini, menurut dia, karena ada hambatan dan konflik berkepanjangan di daerah itu yang sudah berlangsung selama setahun ini. "Jika ada hambatan, maka Mendagri bisa mengambil alih. Kami tidak bisa tekan Gubernur NTT untuk segera dilantik Bupati SBD," katanya.
Masalah ini, kata Ibrahim, telah diangkat DPRD NTT melalui sidang DPRD yang meminta Gubernur NTT segera melantik Bupati Sumba Barat Daya karena potensi konflik di tingkat masyarakat cukup tinggi. Namun, ada penolakan dari DPRD setempat yang enggan menggelar sidang paripurna istimewa dalam rangka pelantikan Bupati Sumba Barat Daya. (Baca:Gubernur NTT Diminta Usulkan Pelantikan Bupati)
Dia mengatakan pelantikan kepala daerah tidak harus dilakukan melalui sidang paripurna istimewa. Pelantikan bisa dilakukan oleh Mendagri jika ada terjadi masalah di tingkat bawah. Dia mencontohkan pelantikan Wali Kota Manado yang dilantik dalam rumah tahanan tanpa harus melalui sidang parpurna istimewa. "Ada juga kepala daerah yang dilantik di kantor Kementerian Dalam Negeri," katanya.
Baca Juga:
Ibrahim menyatakan pelantikan kepala daerah bersifat seremonial sehingga dilakukan dalam sidang DPRD yang statusnya sidang istimewa. Oleh karena itu, pelantikannya tidak harus memenuhi kuorum anggota DPRD yang hadir. "Satu atau dua anggota Dewan saja yang hadir sudah bisa dilantik," katanya.
YOHANES SEO
Terpopuler
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?