TEMPO.CO, Sampang - Kebakaran ratusan kios dan lapak di Blok C Pasar Srimangunan, Kabupaten Sampang, pada Senin malam, 11 Agustus 2014, membuat para pedagang telantar. Mereka terpaksa membuka lapak di pinggir jalan, Selasa, 12 Agustus 2014.
Para pedagang membuka lapaknya di beberapa ruas jalan, antara lain di Jalan Cendrawasih, Jalan Kakak Tua, dan Jalan Wahid Hasyim. Kondisi ini memicu kemacetan parah karena jalan tersebut merupakan jalur utama di Kabupaten Sampang. Kemacetan diperparah oleh banyak pengendara yang berhenti untuk melihat sisa kebakaran.
Saodah, penjual ikan di Pasar Srimangunan, mengaku terpaksa berjualan di tepi jalan karena kiosnya sudah rata dengan tanah. "Tidak ada barang-barang saya yang selamat, hangus semua," ujarnya.
Sahruni, pemilik kios pakaian yang terbakar, hanya berharap Pemerintah Kabupaten Sampang memberikan bantuan, agar dia dan pedagang lainnya bisa kembali berjualan. "Minimal dibuatkan kios sementara, supaya bisa jualan lagi."
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak-pihak terkait atas kebakaran di pasar tradisional terbesar di Kabupaten Sampang itu. Namun, rencananya, tim Laboratorium Forensik cabang Surabaya akan turun ke Sampang untuk memastikan penyebab kebakaran.
Menurut sejumlah warga, kobaran api pertama kali muncul di kios bagian belakang pasar yang merupakan pusat penjualan rempah-rempah. Api baru bisa dipadamkan enam jam kemudian, setelah datang bantuan dari petugas pemadam dari Kabupaten Pamekasan.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler
Jokowi Pilih Empat Tokoh Penasihat Tim Transisi
Moeldoko Tolak KPK 'Masuk' ke TNI
Suami-Istri Jatuh ke Jurang Saat Berfoto Selfie
Gabung ISIS, Teroris Bom Bali Ini Tewas
Di Raja Ampat, Tifatul Minta Naik Fortuner?
Michael Jackson Manusia Paling Jorok di Hollywood
Robin Williams Alami Depresi, Diduga Bunuh Diri