TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Hiswana Migas Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, Juan Tarigan, mengatakan rencana kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram akan menimbulkan perpindahan konsumen. Konsumen yang membeli gas berukuran 12 kilogram akan berpindah ke gas 3 kilogram yang masih disubsidi pemerintah. "Kemungkinan ke arah situ memang besar sekali," ujarnya kepada Tempo, Senin, 11 Agustus 2014. (baca juga: Kenaikan Harga Elpiji Sedang Digodok)
Kenaikan harga elpiji 12 kilogram, kata Juan, memang kewenangan penuh Pertamina selaku operator. Gas ukuran tersebut sudah disepakati tidak akan masuk dalam public service obligation (PSO) untuk mendapatkan subsidi. Hal ini berbeda dengan elpiji bersubdisi 3 kilogram. "Di sini mulai dilema sebab pemerintah ternyata ingin mengatur kenaikan harga gas 12 kilogram itu," kata Juan. (baca juga: LPG 12 Kg Diusulkan Naik, Begini Tanggapan Hiswana)
Dia berharap rencana tersebut sudah dipikirkan dengan matang oleh Pertamina dan pemerintah. Sebab, sebelumnya Pertamina pernah memutuskan kenaikan harga, tapi dibatalkan. "Baru beberapa hari naik, eh turun lagi. Kami rugi karena Pertamina tidak mau mengembalikan kelebihan dari penurunan harga itu," kata dia.
Menteri Koordinasi Perekonomian Chairul Tanjung pekan lalu mengaku telah menerima pengajuan surat kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram dari PT Pertamina (Persero). "Ya sudah saya terima, tapi kewenangan itu (kenaikan) di bawah Presiden," ujar dia di kantornya, Kamis, 7 Agustus 2014.
Menurut dia, kebijakan kenaikan harga elpiji 12 kilogram sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah. Pertamina, ujar dia, mengajukan penawaran terlebih dahulu sebelum diputuskan Presiden untuk diberlakukan kenaikan harga. "Belum ada waktu yang tepat (menaikkan). Saya mesti konsultasi dulu ke Presiden," ujar dia.
Senada dengan itu, Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati mengatakan konsumen yang biasanya membeli elpiji berukuran 12 kilogram bakal berpindah ke elpiji ukuran 3 kilogram. "Kebijakan ini akan membuat terjadinya trade off karena ada perbedaan harga yang sangat jauh," kata Enny saat dihubungi, Senin, 11 Agustus 2014. Akibatnya, anggaran subsidi gas yang harus dikucurkan pemerintah akan membengkak.
JAYADI SUPRIADIN | AYU PRIMA SANDI
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?
SBY, Orang Paling Tepat Bantu Transisi Jokowi